Show simple item record

dc.contributor.advisorMudikjo, Kooswardhono
dc.contributor.advisorSetyono, Dwi Joko
dc.contributor.authorZulfa, Anita Mutia
dc.date.accessioned2023-11-13T07:13:10Z
dc.date.available2023-11-13T07:13:10Z
dc.date.issued2000
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131946
dc.description.abstractSebagian besar susu segar yang dihasilkan oleh peternakan sapi perah rakyat dan perusahaan peternakan sapi perah dimanfaatkan oleh pabrik pengolahan susu untuk diolah menjadi berbagai produk susu olahan seperti susu bubuk, kental manis, pasteurisasi, sterilisasi, yoghurt dan lain-lain. Susu pasteurisasi sebagai salah satu produk susu olahan kini semakin diminati oleh masyarakat Indonesia, hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya volume produksi produk ini selama kurun waktu tahun 1993-1997. Firma Surya Dairy Farm (Fa. SDF) merupakan perusahaan peternakan sapi perah yang berdiri sejak tahun 1966 dan telah mendirikan unit pengolahan susu tahun 1973 untuk memproduksi susu pasteurisasi. Pengolahan susu segar menjadi berbagai produk susu olahan kemasan merupakan suatu proses untuk meningkatkan nilai jual produk sehubungan adanya proses menghasilkan nilai tambah. Sehubungan ini dikemukakan oleh Limbong (1987), proses pengolahan dapat merubah sifat khas komoditi pertanian yang bernilai ekonomi rendah menjadi tinggi karena adanya proses menambah kegunaan dan menimbulkan nilai tambah. Untuk menghasilkan produk yang siap jual, dibutuhkan tambahan berupa biaya produksi dan pengemasan. Masa simpan produk yang singkat dan adanya persaingan dalam pasar menjadi permasalahan produsen dalam memasarkan produk ini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui biaya produksi dan bagian nilai tambah pengolahan serta usaha pemasaran susu pasteurisasi oleh Fa. SDF ditinjau dari bauran produk, harga, promosi, dan distribusi. Pengambilan data dilakukan selama bulan November Desember tahun 1998. Penelitian ini menghitung nilai tambah rata-rata dari seluruh produk yang dihasilkan. Penelitian ini menghitung nilai tambah selama satu tahun terakhir yaitu sejak bulan Oktober tahun 1997 bulan September tahun 1998, dengan menggunakan cara Hayami (1987). Nilai tambah dihitung dengan menggunakan satuan per liter susu segar diolah.. Sementara usaha pemasaran susu pasteurisasi mengenai bauran produk, harga, distribusi, dan promosi dianalisis secara deskriptif dan dievaluasi berdasarkan perkembangan usaha pemasaran selama tahun terakhir. Produksi susu pasteurisasi pada unit pengolahan relatif mengalami perkembangan yaitu dari 9 000 12 000 liter/bulan pada awal produksi (tahun 1973), namun memasuki tahun 1997 telah mencapai 33 303.4 liter/bulan. Meskipun pada pertengahan tahun 1997 terjadi krisis moneter namun produksi tahun 1998 tetap mengalami peningkatan. Biaya produksi susu pasteurisasi rata-rata saat ini adalah Rp 1 814/ liter susu segar, meliputi biaya bahan baku utama (susu segar) sebesar Rp 1 025/liter susu segar, tenaga kerja langsung Rp 62/ liter susu segar dan input lain (mencakup biaya overhead) sebesar Rp 727/liter susu segar. Usaha pengolahan ini menghasilkan nilai tambah sebesar Rp 951/liter susu segar dan memberikan tingkat keuntungan yang lebih baik bagi perusahaan yaitu sebesar Rp 889/liter susu segar (32.9 % terhadap nilai output). Pada tingkat biaya atau imbalan untuk tenaga kerja langsung sebesar Rp 62/ liter susu segar (6.5% terhadap nilai tambah) menunjukkan bahwa usaha ini bersifat padat modal..id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgricultural Economicsid
dc.subject.ddcMarketing Mixid
dc.titleAnalisis nilai tambah pengolahan dan bauran pemasaran susu pasteurisasi: Studi kasus di perusahaan peternakan dan pengolahan susu Firma Surya Dairy Farm, Sukabumi, Jawa Baraid
dc.typeArticleid
dc.subject.keywordAnimal Husbandryid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record