Pembuatan Tablet Effervescent Berbahan Baku Susu Kambing sebagai Pangan Tambahan (Food Supplement) dengan Metode Granulasi Basah
View/ Open
Date
2005Author
Said, Nabilah
Maheswari, rarah Ratih Adjie
Sutriyo
Metadata
Show full item recordAbstract
Pemanfaatan dan penelitian susu kambing untuk diolah menjadi bahan pangan tambahan di Asia terutama Indonesia masih sangat terbatas karena masyarakat belum mengetahui manfaatnya secara keseluruhan, terutama untuk mengatasi gangguan kesehatan. Baunya yang khas (goaty) menyebabkan susu kambing lebih banyak dihindari daripada dimanfaatkan. Diversifikasi produk tersebut khususnya tablet effervescent sangat menarik untuk dilakukan karena beberapa sifat yang menguntungkan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses pembuatan tablet effervescent dari susu kambing sebagai upaya diversifikasi produk susu kambing dan mengetahui daya terima konsumen terhadap produk tersebut.
Data-data yang didapatkan, ditabulasikan dan dibahas secara deskriptif. Uji organoleptik digunakan uji hedonik meliputi kesukaan terhadap penampakan umum, warna, aroma, rasa, dan dan waktu larut dari tablet effervescent. Hasil analisis susu kambing skim meliputi: pH 6,56, kadar protein 4,40%, kadar lemak 0,06%, kadar abu 0,76% dan kadar air 89,41%. Hasil analisis susu kambing skim bubuk meliputi: kadar protein 35,36%, kadar lemak 2,24%, kadar abu 7,72% dan kadar air 5,44%. Pembuatan tablet effervescent susu kambing direalisasikan
melalui beberapa tahapan, yaitu (1) penimbangan, (2) pencampuran awal (premixing), (3) pembuatan larutan pengikat, (4) penambahan larutan pengikat, (5) pengayakan I (sieving 1), (6) pengeringan (drying), (7) pengayakan II (sieving II), (8) pencampuran lubrikan/lubrikasi (fase luar), (9) pengempaan dan (10) pengemasan.
Metode yang digunakan adalah granulasi basah, yang mensyaratkan ruangan dengan
RH maksimal 25% dan suhu maksimal 25°C. Evaluasi granul menunjukkan waktu alir granul sesuai standar yaitu 5 g/detik, sedangkan kompresibilitas granul tergolong dalam kriteria kurang sesuai karena berada dalam range 23-35%. Pengujian evaluasi tablet effervescent susu kambing sesuai dengan Departemen Kesehatan RI (1979) dan Departemen Kesehatan RI (1995) kecuali pada pengujian ukuran tablet. Tablet yang dihasilkan melebihi batas antara 4,93-11,10 mm, yaitu 13.07 mm.
Karakteristik tablet effervescent susu kambing adalah kadar protein 12,81% (BK), kadar lemak 1,05% (BK), kadar abu 10,22% (BK) dan kadar air 1,71% (BB). Uji hedonik oleh panelis terhadap tablet effervescent susu kambing yang dihasilkan meliputi kesukaan terhadap penampakan umum, warna, aroma, rasa dan daya effervescing masih kurang disukai oleh panelis, dikarenakan tablet effervescent ini tergolong produk baru dan adanya kecendrungan panelis masih membandingkannya dengan tablet effervescent yang sudah beredar di pasaran.