Pengaruh Penambahan Penicillium Chrysogenum dan Lama Penyimpanan terhadap Karakteristik Mikrobiologi Sosis Sapi yang Difermentasi dengan Starter Lactobacillus plantarum
View/ Open
Date
2005Author
Wahyuningsih, Ety
Maheswari, Rarah, RA
Arief, Irma I.
Metadata
Show full item recordAbstract
Sosis fermentasi merupakan salah satu produk olahan daging yang memiliki beberapa keunggulan diantaranya dapat disimpan pada suhu ruang dan dapat dikonsumsi tanpa mengalami proses pemasakan. Keunggulan dari sosis fermentasi baik berupa mutu maupun daya simpannya, dimungkinkan oleh kehadiran kultur starter selama pembuatannya. Kapang merupakan kelompok yang sering dipilih untuk dikombinasikan dengan bakteri asam laktat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penambahan Penicillium chrysogenum dan lama penyimpanan terhadap karakteristik mikrobiologi sosis sapi yang difermentasi dengan menggunakan starter kultur Lactobacillus plantarum.
Penelitian telah dilakukan di Bagian Ruminansia Besar dan Bagian Ilmu Produksi Ternak Perah, Departemen Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei hingga bulan September 2004 yang dibagi menjadi dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan meliputi dua tahap, yaitu persiapan dan perbanyakan starter dan penentuan konsentrasi starter. Penelitian utama meliputi pembuatan sosis fermentasi dan analisis mikrobiologi sosis fermentasi.
Parameter yang diamati meliputi Angka Lempeng Total Bakteri (ALTB). Total bakteri asam laktat, serta total kapang dan khamir. Hasil analisis mikrobiologi dibahas secara deskriptif. Rancangan percobaan yang digunakan untuk melihat karakteristik kimiawi sosis fermentasi adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial 2 x 3 dengan tiga kali ulangan. Faktor pertama adalah kombinasi starter (dengan kultur tunggal Lactobacillus plantarum atau kultur campuran Lactobacillus plantarum dan Penicillium chrysogenum). Faktor kedua adalah lama penyimpanan pada suhu rendah. Peningkatan terjadi pada populasi ALTB dan total bakteri asam laktat selama waktu penyimpanan sampai hari ke-7. Penurunan kemudian terjadi dalam rentang hari ke-7 sampai ke-14. Populasi kapang mengalami kenaikan setelah penyimpanan hari ke-7, demikian pula populasi khamir terus naik selama 14 hari penyimpanan. Nilai total bakteri asam laktat pada Pl (sosis yang menggunakan starter kultur Lactobacillus plantarum) lebih rendah daripada P2 (sosis yang menggunakan kultur starter Lactobacillus plantarum dan Penicillium chrysogenum) selama waktu penyimpanan, sedangkan pada ALTB, sosis Pl memiliki nilai yang lebih rendah daripada P2 pada penyimpanan hari ke-7. Populasi khamir dan kapang lebih tinggi pada P1, sehingga penggunaan starter Lactobacillus plantarum dan Penicillium chrysogenum dapat mengurangi jumlah total kapang dan khamir.