Penguji aktivitas ekstrak daun sirih ( Piper betle Linn. ) terhadap rhizoctonia sp. secara in vitro
Abstract
Kebutuhan kayu dan produk kehutanan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Salah satu bentuk usaha yang menghasilkan kayu adalah Hutan Tanaman Industi (HTI). Supaya kayu yang dihasilkan bermutu baik, maka diperlukan bibit yang baik pula, sementara untuk mendapatkan bibit yang baik ada beberapa kendala, salah satu kendalanya adalah serangan cendawan yang menyerang bibit di pesemaian. Salah satu jenis cendawan yang sering menyerang bibit di pesemaian adalah Rhizoctonia sp.
Rhizoctonia sp. sering menyerang tanaman muda yang ada di pesemaian dan menyebabkan tanaman menderita penyakit rebah kecambah (Damping-off), busuk batang, busuk akar dan juga menimbulkan penyakit hawar daun. Penyakit yang diakibatkan oleh serangan Rhizoctonia sp. dapat menyebabkan kematian pada tanaman.
Untuk mencegah perkembangan lebih lanjut dari penyakit yang disebabkan oleh Rhizoctonia sp. ini, maka perlu dilakukan upaya pengendalian. Salah satu cara pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan zat anticendawan yang terdapat pada tanaman obat. Salah satu jenis tanaman obat yang diduga memiliki zat anticendawan adalah sirih (Piper betle Linn.). Dikalangan masyarakat sirih telah banyak dikenal dan digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati penyakit sariawan, mimisan, bau badan, batuk, keputihan dan lain-lain. Karena alasan
tersebut, maka sirih diduga dapat mengatasi serangan Rhizoctonia sp. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun sirih terhadap Rhizoctonia sp.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Kehutanan Pusat Antar Universitas (PAU) Bioteknologi Institut Pertanian Bogor, selama 2 bulan, mulai akhir November 2003 hingga akhir Januari 2004.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: biakan murni Rhizoctonia sp., media PDA, aquades, spirtus, dan alkohol 70 %. Sedangkan alat yang digunakan adalah: blender, autoklaf, gelas ukur, erlenmeyer, cawan petri, pipet, jarum ose, pelubang gabus (cork borer), korek api, penangas air, saringan, pembakar bunsen, sprayer, tisu, hot plate, laminar air flow, oven, alumunium foil, plastik wrap, pH meter, mikroskop, kamera dan alat tulis.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan 5 (lima) perlakuan meliputi perlakuan dengan konsentrasi ekstrak
daun sirih 0% sebagai perlakuan kontrol, perlakuan pemberian ekstrak daun sirih
(EDS) dengan konsentrasi EDS 10 %, konsentrasi EDS 20 %, konsentrasi EDS 30%
dan konsentrasi EDS 40 %, masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 (lima)
ulangan. Adapun prosedur penelitian meliputi: sterilisasi alat, persiapan isolat,
pembuatan media PDA, ekstraksi daun sirih, pembuatan konsentrasi ekstrak daun...
Collections
- UT - Forest Management [3097]