Strategi hidup kaum urban pedagang bakso di Kotamadya Bogor
View/Open
Date
1999Author
Budianto, Herdamon
Sunito, Melani Andulkadir
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini mengkaji strategi hidup kaum urban, kelompok masyarakat yang seringkali dianggap sebagai penyebab masalah-masalah perkotaan. Strategi hidup ini mencakup tiga hal yaitu alasan urbanisasi, penyesuaian diri dengan lingkungan yang baru dan survival ekonomi di perkotaan.
Kebanyakan kaum urban pindah ke perkotaan dengan alasan ekonomis, demikian pula pedagang bakso. Mereka menganggap bahwa kehidupan di kota, terutama berkaitan dengan pekerjaan, jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan kehidupan di desa. Dengan demikian apabila ada peluang bagi untuk pindah ke perkotaan, antara lain karena ajakan teman atau kerabat, maka desa ditinggalkan. Ada pula yang pergi ke kota bukan karena ajakan teman, tetapi karena termotivasi untuk bekerja demi pendapatan yang lebih tinggi. Dari semua kasus usia berpindah sangat muda (rata-rata 17 tahun), karena kelompok inilah yang merasa pendapatan di desa tidak memadai dan pekerjaan di desa tidak sesuai.
Pertamakali pindah ke kota strategi yang diterapkan adalah strategi bertahan hidup. Setelah beberapa tahun dan mampu mencapai tingkat pendapatan yang lebih baik, hasilnya ditabung dan sebagian besar diinvestasikan kembali ke desa asal, hal mana (meminjam istilah White, 1990) merupakan strategi akumulasi. Keuletan dan kerja keras kaum urban di perkotaan dan hidup dengan fasilitas (rumah) seadanya merupakan ciri kaum urban yang juga terdapat pada pedagang bakso.