Mempelajari peran rantai logistik dan masyarakat sekitar dalam implementasi produksi bersih di Industri Penyamakan Kulit
Abstract
Industri penyamakan kulit mengolah kulit mentah menjadi kulit samak yang
prosesnya menghasilkan limbah cair dan padat. Produksi bersih merupakan metode
preventif yang dapat diterapkan dalam mengurangi terbentuknya limbah. Rantai
logistik yang terkait proses penyamakan kulit adalah peternak, RPH, pengumpul,
dan industri penyamakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi input,
output, limbah dan pilihan produksi bersih yang dapat diterapkan pada aliran
rantainya serta mengetahui peran masyarakat sekitar dalam implementasinya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quick scan pada aliran
rantai logistik dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Pilihan produksi bersih
terbaik pada bagian persiapan bahan baku adalah sosialisasi kepada pemotong dan
peternak, pada bagian proses adalah perubahan proses fleshing sebelum soaking,
pemanfaatan kembali limbah soaking dan limbah krom, pembuatan bahan
konstruksi dari serbuk dan bulu, penerapan K3 dan pembuatan sekat pada mesin
molen. Hasil AHP memperlihatkan bahwa pelaku industri adalah aktor terpenting
dengan lingkungan sebagai faktor terpenting. Pilihan produksi bersih terbaik adalah
daur ulang limbah krom pada proses tanning. Peran masyarakat dalam
implementasi produksi bersih mencakup menuruti prosedur K3 bagi pekerja dan
memberi peringatan bagi perusahaan untuk memperhatikan lingkungannya