Show simple item record

dc.contributor.advisorKusharto, Clara M.
dc.contributor.advisorHapsari, Hepi
dc.contributor.authorCahyaningdiah, Dibi
dc.date.accessioned2023-11-10T07:12:37Z
dc.date.available2023-11-10T07:12:37Z
dc.date.issued1997
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131627
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian "cookies" bekatul dengan pengemulsi lesitin kedelai terhadap kadar kolesterol serum darah tikus. Jumlah "cookies" yang diberikan ke dalam ransum dihitung berdasarkan persentase total energi ransum. Penelitian dilakukan di Pilot Plant, PAU Pangan dan Gizi; Laboratorium Percobaan Hewan dan Laboratorium Kimia Makanan, Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, dan Laboratorium Kimia Klinik Nugaha, Bogor. Penelitian dilaksanakan selama dua bulan, yaitu dari bulan Juni hingga Agustus, 1996. Tikus yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih strain Wistar, berumur dua bulan Sebelum perlakuan, tikus diadaptasikan dulu dengan keadaan laboratorium selama tujuh hari dengan diberi ransum standar AOAC (1984) yang telah dimodifikasi komposisi lemak dan seratnya. "Cookies" bekatul diberikan ke dalam ransum, dengan persentase sebesar 0% (Ca), 20% (C2). 30% (Co), dan 40% (Co) terhadap total energi ransum. Perlakuan diberikan selama 30 hari secara "adlibitum". Analisis kolesterol dan trigliserida dilakukan terhadap serum (berdasarkan Pedoman Kerja Boehringer Mannheim Indonesia). Selain itu dilakukan pengamatan terhadap berat badan, jumlah, berat, ukuran, dan konsistensi feses tikus. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan enam kali ulangan (Sudjana, 1994). Tikus yang digunakan sebanyak 24 ekor dan dikelompokkan berdasarkan berat badan Pengacakan dilakukan dalam setiap kelompok sehingga setiap ekor tikus mendapat perlakuan yang berbeda. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA) rancangan acak kelompok dan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan penambahan "cookies" ke dalam ransum dapat menurunkan kadar kolesterol total, walaupun penurunannya relatif kecil dan secara statistik tidak berbeda nyata pada taraf uji 5%. Kadar kolesterol total serum tikus kelompok Co, Ca, Cso. dan C40 berturut-turut adalah 95,10 mg/dl, 88,13 mg/dl, 89,28 mg/dl, dan 90,55 mg/dl. Kadar kolesterol HDL serum kelompok tikus yang mendapat penambahan "cookies" ke dalam ransum sebesar 20% dan 30%, cenderung meningkat dibandingkan dengan kelompok Co, sedangkan yang mendapat penambahan "cookies" ke dalam ransum sebesar 40% cenderung menurun. Kadar kolesterol HDL serum tikus kelompok Co, C2, C3, dan C berturut-turut adalah 49,65 mg/dl, 50,40 mg/dl, 53,07 mg/dl, dan 47,47 mg/dl. Secara statistik, pemberian "cookies" ke dalam ransum tidak memberikan pengaruh yang nyata. Secara umum perlakuan penambahan "cookies" menghasilkan kadar kolesterol LDL yang lebih rendah daripada kelompok tikus Co, meskipun secara statistik tidak berbeda nyata. Kadar kolesterol LDL serum tikus kelompok Co, C2, C30. dan C40 berturut-turut adalah 27,55 mg/dl, 23,00 mg/dl, 18,69 mg/dl, dan 25,12 mg/dl. Dibandingkan dengan kelompok tikus Co, kadar trigliserida tikus kelompok C20 terlihat lebih kecil, sedangkan kelompok tikus C dan C cenderung lebih besar. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan penambahan "cookies" ke dalam ransum tidak memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap kadar trigliserida. Kadar trigliserida serum tikus kelompok Co, C2, C30, dan C berturut-turut adalah 85,62 mg/dl, 73,67 mg/dl, 87,61 mg/dl, dan 89,83 mg/dl. Kenaikan berat badan tikus yang mendapat penambahan "cookies" ke dalam ransumnya relatif lebih kecil dibandingkan dengan kelompok tikus Co. Kecenderungan pertambahan berat badan tikus kelompok C20, C30, dan Cao relatif sama. Rata-rata kenaikan berat badan tikus pada kelompok Co. C. Ca, dan Ce berturut-turut adalah 50,85 g. 43,30 g, 45,17 g, dan 48,48 g Jumlah total feses tikus cenderung meningkat dibandingkan dengan kelompok Co. dengan semakin tingginya persentase penambahan "cookies" ke dalam ransum. Secara statistik peningkatannya ini nyata pada taraf uji 5% Jumlah total feses tikus yang dikumpulkan selama 30 hari pada tikus kelompok Co, C2, C3, dan Cao berturut-turut adalah 410, 448, 449, dan 546 butir. Berat feses tikus selama masa percobaan (30 hari) dihitung dalam berat basah (berat feses segar) dan berat kering. Secara umum rata-rata berat feses tikus baik basah maupun kering selama pada kelompok tikus yang mendapat penambahan "cookies" ke dalam ransumnya, cenderung lebih tinggi daripada kelompok tikus Co. Secara sta- tistik peningkatanya ini nyata pada taraf uji 5% untuk berat feses basah dan berat feses kering. Rata-rata masing-masing berat feses basah tikus kelompok Co, C2, C3, dan C adalah 1,11 g 1,16 g, 1,19 g, dan 1,34 g sedangkan untuk berat feses kering adalah 0,65 g, 0,69 g 0,73 g, dan 0,82 g. Ukuran feses tikus yang mendapat penambahan "cookies" ke dalam ransumnya relatif sama antar kelompok, tetapi cenderung lebih besar daripada kelompok tikus Co Sedangkan konsistensi feses, cenderung sama pada semua kelompok tikus. Secara umum perlakuan penambahan "cookies" dapat menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL serta meningkatkan kadar kolesterol HDL dan trigliserida serum tikus, meskipun perubahan yang terjadi relatif kecil dan secara statistik tidak nyata. Perlakuan terbaik adalah penambahan "cookies" bekatul sebesar 30% terhadap total energi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcNutrition - Foodstuffsid
dc.titlePengaruh pemberian "Cookies" bekatul dengan pengemulsi lesitin kedelai terhadap kadar serum darah tikusid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordCookiesid
dc.subject.keywordbekatulid
dc.subject.keywordlesitinid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record