Show simple item record

dc.contributor.advisorAnwar, Faisal
dc.contributor.advisorSa'diyyah, Nino Yayah
dc.contributor.authorAriani, Elfiq
dc.date.accessioned2023-11-10T03:20:20Z
dc.date.available2023-11-10T03:20:20Z
dc.date.issued1997
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131567
dc.description.abstractTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karak- teristik ibu yang melahirkan, keragaan berat lahir bayi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi berat lahir bayi. Penelitian ini dilakukan di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta pada bulan Januari hingga Februari 1996. Contoh pada penelitian ini adalah ibu yang melahirkan di RSPAD Gatot Soebroto selama tahun 1995 dengan kelahiran bayi tunggal, lahir hidup, tidak cacat, dan lahir cukup bulan serta memiliki kelengkapan data. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder yang berasal dari buku catatan kelahiran. Data yang dikumpulkan meliputi data umur, paritas, riwayat abortus, kadar Hb, tinggi badan, berat badan, tingkat pendidikan contoh dan suami, umur kehamilan, tempat memeriksakan kehamilan, dan berat lahir bayi. Selain itu juga dikumpulkan data tentang keadaan umum lokasi penelitian. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan uji statistik yaitu regresi linear berganda dengan menggunakan program komputer microstat. Analisis deskriptif digu- nakan untuk mengetahui karakteristik ibu yang melahirkan dan keragaan berat lahir bayi, sedangkan regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi berat lahir bayi. Pada analisis deskriptif data dikelompokkan sebagai berikut: data umur contoh dikelompokkan menjadi tiga yaitu umur kurang dari 20 tahun, umur antara 20 sampai 35 tahun, dan umur lebih dari 35 tahun (KMS Ibu Hamil). Riwayat abortus dibedakan menjadi dua, yaitu pernah mengalami abortus dan tidak pernah mengalami abortus. Kadar hemoglobin dikelompokkan menjadi 3, berdasarkan kriteria WHO, yaitu kadar Hb < 8 g/dl, kadar Hb 8< 11 g/dl, dan kadar Hb z 11 g/dl (Djaja, Budiarso, dan Sidharta, 1988). Data berat badan digunakan untuk menentukan status gizi contoh. Status gizi ditentukan berdasarkan persentase berat badan contoh terhadap berat badan standar (menurut tinggi badan dan umur kehamilan) yang terdapat dalam KMS Ibu Hamil. Status gizi dihitung dengan menggunakan rumus: Status gizi (%) berat badan contoh x 100% berat badan standar Dengan cara ini status gizi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu status gizi baik (persentase BB terhadap BB standar a 100%) dan status gizi kurang (persentase BB terhadap BB standar 100%) (Husaini, dkk., 1985). Pendidikan contoh dikelompokkan menjadi empat yaitu SD, SLTP, SLTA, dan akademi/PT. Adapun berat lahir bayi dikelompokkan menjadi dua, yaitu BBLR (berat lahir kurang dari 2500 gram) dan BBLC (berat lahir lebih atau sama dengan 2500 gram). Hasil penelitian yang didapatkan adalah umur contoh berkisar antara 16 hingga 45 tahun. Sebagian besar con- toh (92,4%) melahirkan pada umur 20 35 tahun. Rata-rata berat lahir bayi cenderung meningkat dengan bertambahnya umur contoh. Paritas contoh berkisar antara 0 hingga 5, sebanyak 49,4 persen contoh memiliki paritas 0. Ada kecenderungan rata-rata berat lahir bayi meningkat dengan bertambahnya paritas contoh. Sebanyak 12,0 persen contoh memiliki riwayat pernah mengalami abortus. Rata-rata be- rat lahir bayi pada contoh yang memiliki riwayat pernah mengalami abrotus lebih besar daripada rata-rata berat lahir bayi pada contoh yang tidak memiliki riwayat abortus. Kadar Hb contoh berkisar antara 7 g/dl hingga 13 g/dl. Sebanyak 55,8 persen contoh memiliki kadar Hb ku- rang dari 11 g/dl (menderita anemia). Rata-rata berat lahir bayi pada contoh yang mengalami anemia berat adalah yang terkecil. Tinggi badan sebagian besar contoh (65,1%) berkisar antara 150-159 cm. Tidak ada contoh yang memiliki tinggi badan kurang dari 140 cm. Rata-rata berat lahir bayi cenderung meningkat dengan bertambahnya tinggi badan contoh. Sebagian besar contoh (86,4%) memiliki status gizi baik. Rata-rata berat lahir bayi pada contoh yang berstatus gizi baik lebih besar daripada rata-rata berat lahir bayi pada contoh yang memiliki status gizi kurang. Tingkat pendidikan contoh beragam, dari SD hingga perguruan tinggi. Sebagian besar contoh (58,7%) memiliki tingkat pendidikan SLTA. Rata-rata berat lahir bayi bertambah dengan meningkatnya tingkat pendidikan contoh (hingga SLTA). Umur kehamilan contoh antara 36 hingga 41 minggu. Persentase contoh terbesar (33,5%) melahirkan pada umur kehamilan 40 minggu. Rata-rata berat lahir bayi cenderung meningkat dengan bertambahnya umur kehamilan (hingga umur kehamilan 40 minggu). Berat lahir bayi yang dilahirkan oleh contoh berki- sar antara 2000 hingga 4450 gram dengan rata-rata berat lahir 3136,6 gram. Pada penelitian ini didapatkan sebanyak 19 (3,9%) bayi memiliki berat lahir rendah. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap berat lahir bayi adalah umur kehamilan, status gizi, paritas, dan tinggi badan. Keempat faktor ini berpengaruh positif terhadap berat lahir.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcNutrition - Infant nutritionid
dc.titleFaktor-faktor yang mempengaruhi berat lahir bayi: studi kasus di RSPAD Gatot Subroto Jakartaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordberat lahir bayiid
dc.subject.keywordkarakteristik ibu yang melahirkanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record