dc.description.abstract | Ikan mas betina mempunyai laju pertumbuhan 5-15% lebih cepat dibandingkan dengan ikan mas jantan.
Populasi tunggal betina dapat diperoleh dengan cara mengawinkan tetua ikan mas betina
normal° dengan jantan fungsional. Jantan fungsional diperoleh dengan cara merubah ikan
betina menjadi jantan melalui pemberian hormon I 7 a:-metiltestosteron. Percobaan ini dilakukan
untuk mengetahui pengaruh waktu lama perendaman hormon l 7a:-metiltestosteron pada stadia larva ikan mas terhadap nisbah kelaminnya. Penelitian dilakukan di Fakultas Perikanan, Institut
Pertanian Bogor, dilanjutkan di Balai Budidaya Air Tawar, Sukabumi dari bulan Juni sampai November
1997.
Larva yang digunakan adalah ikan mas hasil ginogenesis. Dosis hormon I 7a: metiltestosteron yang
diberikan sebesar 9 mg/I. Percobaan dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri atas lima perlakuan lama perendaman yaitu 0, 2, 4, 6 dan 8 jam.. Setiap perlakuan diulang dua kali. Ikan mas dipelihara selama 5 bulan. Pakan diberikan secara adlibitum. Untuk mengetahui jenis kelaminnya gonad ikan uji diidentifikasi secara mikroskopis setelah gonad diwarnai dengan asetokarmin.
Parameter yang diamati meliputi sintasan ikan mas, persentase jantan, betina, hermafrodit dan
steril. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam dilanjutkan dengan uji lanjut
Waller-Duncan. | id |