Pengaruh Berbagai Taraf Waktu Dekomposisi Limbah Sagu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Lada Perdu Belum Menghasilkan (Piper nigrum Linn.)
Abstract
Percobaan dilakukan untuk melihat pengaruh taraf waktu dekomposisi dan kombinasi komposisi limbah sagu dan kompos terhadap pertumbuhan tanaman lada perdu belum menghasilkan. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikabayan, jenis tanah latosol, ketinggian 240 m di atas permukaan laut,berlangsung dari bulan Mei sampai November 2003.
Rancangan yang digunakan dalam percobaan ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor yaitu komposisi limbah sagu segar + kompos dengan waktu dekomposisi. Percobaan terdiri atas 13 perlakuan yaitu 100 % ampas sagu segar 0 bulan pengomposan (L1). 75 % ampas sagu segar + 25 % kompos O bulan (L2). 50 % ampas sagu segar + 50% kompos 0 bulan pengomposan (L3), 25 % ampas sagu segar + 75 % kompos 0 bulan pengomposan (L4). 100% ampas sagu segar 1 bulan pengomposan (L5). 75 % ampas segar + 25 % kompos 1 bulan (L6), 50 % ampas sagu segar + 50 % kompos 1 bulan pengomposan (L7), 25 % ampas sagu segar + 75 % kompos 1 bulan pengomposan (L8), 100 % ampas sagu segar 2 bulan pengomposan (L9). 75 % ampas sagu segar + 25 % kompos 2 bulan pengomposan (L10), 50 % ampas sagu segar + 50 % kompos 2 bulan pengomposan (L11), 25 % ampas sagu segar + 75 % kompos 2 bulan pengomposan (L12) dan kontrol (L13). Masing-masing perlakuan diulang 3 kali sehingga terdapat 39 satuan percobaan.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan komposisi limbah sagu segar + kompos dengan waktu dekomposisi pada akhir pengamatan yaitu 4 bulan setelah perlakuan (BSP), terlihat pengaruhnya secara nyata terhadap jumlah daun, luas daun, panjang cabang primer, panjang cabang sekunder, volume akar dan bobot segar tanaman. Perlakuan L9 (100 % ampas sagu segar 2 bulan pengomposan) dan L10 (75% ampas sagu segar + 25 % kompos 2 bulan pengomposan) memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan tanaman lada.