Show simple item record

dc.contributor.advisorNurjaya, I Wayan
dc.contributor.advisorAgus, Syamsul Bahri
dc.contributor.authorPratama, Dharmawan Irsha
dc.date.accessioned2023-11-08T08:49:01Z
dc.date.available2023-11-08T08:49:01Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131238
dc.description.abstractPantai merupakan daerah daratan yang berbatasan langsung dengan lautan. Garis pantai merupakan garis yang terbentuk antara daratan pantai dengan lautan. Perubahan garis pantai dapat disebabkan oleh suplai sedimen yang tinggi dan pengaruh gelombang energi yang besar. Perubahan garis pantai akibat sedimentasi menimbulkan masalah, yaitu meluasnya daratan, pendangkalan alur dan kolam pelabuhan, pendangkalan muara yang dapat mengakibatkan banjir di sekitar muara pada waktu debit air dari sungai tinggi atau terjadi banjir di hulu sungai. Abrasi juga dapat menyebabkan dampak yang buruk terhadap kehidupan manusia di lingkungan pantai. Pemukiman nelayan yang didirikan di tepi pantai sering kali hancur akibat abrasi pantai. Begitu juga bangunan-bangunan pantai dan sarana pariwisata di pantai dapat mengalami kehancuran akibat abrasi pantai. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung perubaan garis pantai pada wilayah pesisir muara sungai Cisadane dengan memanfaatkan data penginderaan jauh menggunakan data citra SPOT 2003 dan ALOS 2008 di pesisir Teluk Jakarta pada koordinat 5º57’11,57” LS - 6º8’15,03 LS dan 106º33’50,11” BT - 106º50’54,22” BT. Perubahan garis pantai yang terjadi di pesisir Cisadane dominan disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu angin, gelombang, pasang surut dan curah hujan. Di beberapa wilayah pantai pesisir Cisadane mangalami proses akresi dan erosi. Terlihat dari hasil digitasi menggunakan citra SPOT dan ALOS. Pada daerah teluk hanya mengalami proses akresi, proses ini menyebabkan daratan di daerah tersebut bertambah sebesar 97,711 Ha selama 5 tahun. Pada daerah muara sungai mengalami dua proses, yaitu akresi dan abrasi. Kedua proses tersebut menyebabkan perubahan luas daratan dan lautan di muara sungai, proses abrasi menyebabkan daratan berkurang sebesar 24,761 Ha selama 5 tahun dan proses akresi menyebabkan daratan bertambah sebesar 50,197 Ha selama 5 tahun. Proses perubahan garis pantai yang terjadi pada daerah semenanjung mengalami dua proses, yaitu akresi dan abrasi, dimana proses akresi meningkatkan luas daratan hingga sebesar 18,593 Ha selama 5 tahun dan proses abrasi menurunkan luas daratan hingga sebesar 15.767 Ha selama 5 tahun…id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFisheries and marine scienceid
dc.subject.ddcMarine sciences and technologyid
dc.titleIdentifikasi perubahan garis pantai di pesisir Teluk Jakarta dengan menggunakan citra SPOT 2003 dan ALOS 2008id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordTrue color compositeid
dc.subject.keywordOverlayid
dc.subject.keywordCroppingid
dc.subject.keywordBogor Agricultural Universityid
dc.subject.keywordInstitut Pertanian Bogorid
dc.subject.keywordIPBid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record