Show simple item record

dc.contributor.advisorSulaeman, Ahmad
dc.contributor.authorFithraturahmah
dc.date.accessioned2023-11-08T08:15:46Z
dc.date.available2023-11-08T08:15:46Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131205
dc.description.abstractKeamanan pangan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan baik oleh produsen, konsumen maupun pemerintah. Hal ini disebabkan karena konsumsi makanan yang tidak aman dapat menimbulkan dampak yang berbahaya bagi tubuh. Konsumsi makanan yang tidak aman dapat menghambat penyerapan zat-zat gizi di dalam tubuh. Berdasarkan hasil penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada tahun 2003 dan lembaga swadaya masyarakat (contohnya tim dari ISTECS dan PIRAC) telah ditemukan berbagai macam bahan pangan yang tidak aman untuk dikonsumsi karena mengandung senyawa berbahaya di antaranya adalah ditemukannya formalin pada mi basah. Sampel akan mengalami beberapa perlakuan yaitu pencucian. perendaman. penyeduhan dan perebusan dengan ganti air dan tidak ganti air saat penyajian. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dengan 3 taraf setiap perlakuan. Data diolah menggunakan Software Statistical Analysis System (SAS) versi 6.12. Data dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA), jika hasilnya berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Semua produsen pemasok mi kuning terigu dibeberapa pasar di Bogor menggunakan formalin sebagai bahan pengawetnya. Kandungan formalin pada mi berkisar antara 400-800mg/100 g mi basah. Tahap persiapan dan atau pemasakan pada mi yang mengandung formalin dapat dijadikan salah satu cara agar formalin dalam mi dapat diturunkan sampai seminimal mungkin walaupun keamanannya masih harus dikaji lebih lanjut. Persen penurunan terbesar jumlah formalin pada tiap-tiap perlakuan (basis basah) pencucian sebanyak 3 kali dapat menurunkan jumlah formalin sebanyak 39,97%, sedangkan penerimaannya netral. Perendaman selama 15 menit dapat mengeliminasi 65,05% (penerimaan netral), sedangkan penyeduhan selama 3 menit. dan tidak ganti air saat penyajian dapat mengeliminasi 96,21% sedangkan penyeduhan selama 3 menit dan ganti air saat penyajian dapat mengeliminasi 97,64% (penerimaan netral), perebusan selama 2 menit dan tidak ganti air dapat mengeliminasi 96,98% sedangkan perebusan selama 3 menit dan ganti air saat penyajian memiliki angka pereduksian terbesar yaitu 98,51% (penerimaan agak tidak suka).id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMi basahid
dc.subject.ddcFormalinid
dc.subject.ddcTahap Persiapanid
dc.titleTinjauan Keamanan Pangan Mi Basah yang Mengandung Formalin Setelah Mengalami Tahap Persiapan atau Pemasakanid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record