Pengembangan Lanskap Kebun Percobaan Cikabayan sebagai Obyek Agroedutourism Kampus IPB, Darmaga
View/ Open
Date
2005Author
Siburian, Livana Sri Rejeki
Arifin, Hadi Susilo
Metadata
Show full item recordAbstract
Agroedutourism atau Wisata pendidikan pertanian merupakan kegiatan wisata untuk tujuan studi yang dapat memberi pengalaman dan pengetahuan tentang alam pertanian melalui ilmu-ilmu pertanian dalam cakupan luas antara lain pertanian bercocok tanam, peternakan, perikanan, kehutanan, baik kegiatan dalam ruang maupun luar ruang/lapang (Riyani, 2005).
Kebun Percobaan Cikabayan Kampus IPB, Darmaga merupakan salah satu kebun percobaan dalam kampus yang akan dikembangkan sebagai obyek Agrocdutorism. Bentuk aktivitas yang dikembangkan dalam kawasan ini adalah bentuk rekreasi berupa aktivitas pertanian. Untuk keperluan tersebut dibutuhkan perencanaan dan perancangan lanskap untuk menciptakan kawasan wisata pendidikan pertanian yang fungsional dan estetis.
Tujuan penelitian ini adalah untuk lanskap kebun menyusun konsep pengembangan percobaan Cikabayan, kampus IPB sebagai obyek wisata pendidikan pertanian melalui penataan elemen-elemen lanskap, pengaturan tata ruang, pengadaan fasilitas dan tata letak fasilitas dalam suatu jaringan sirkulasi. Hasil studi pengembangan ini diharapkan berguna bagi tim pengembangan kawasan kampus IPB dalam mengimplementasikan konsep agroedutourism.
Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode pendekatan
sistematis dengan pendekatan sumberdaya dan aktivitas yang dikemukakan oleh
Gold (1980) yang meliputi tahap inventarisasi, analisis dan sintesis, perencanaan dan perancangan. Melalui studi pustaka dan survei lapangan diketahui bahwa kebun percobaan Cikabayan memiliki luas 22 ha dengan batas tapak yaitu sebelah utara kandang babi milik Fakultas Peternakan, sebelah selatan kandang ternak milik Fakultas Peternakan, sebelah timur perumahan dosen, dan sebelah barat sungai Cihideung. Pengguna tapak yakni mahasiswa, dosen dan pegawai kebun yang Berdasarkan peta topografi kebun percobaan Cikabayan, tapak memiliki yang perkantoran dan rumah kaca termasuk koleksi tanaman lanskap, areal produksi baik melakukan praktikum, penelitian maupun pengelolaan kebun. topografi yang bervariasi mulai dari datar sampai curam dengan pola penggunaan lahan sudah dipetak-petak berdasarkan fungsi masing-masing yakni tanaman semusim, petak-petak penelitian, kebun durian, kebun kopi dan karet. kebun sukun, kebun kelapa, kebun koleksi (rambutan dan mangga), koleksi tanaman obat dan lahan yang diberakan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola kebun dan buku tamu kebun percobaan ini, tapak sudah sering dikunjungi oleh instansi lain baik untuk melakukan pengamatan maupun praktek lapangan.
Berdasarkan hasil analisis dan sintesis diketahui berbagai potensi dan kendala pada tapak. Potensi pada tapak berupa aktivitas pertanian, berbagai koleksi tanaman mulai dari tanaman semusim sampai tanaman perkebunan, dan pemandangan alam sekitar seperti gunung Salak, gunung Kapur Ciampea dan hamparan tanaman budidaya. Sedangkan kendala pada tapak adalah tidak adanya jalur yang dapat berfungsi sebagai jalur wisata, kurangnya pemanfaatan area yang masih kosong,….dst