dc.description.abstract | Percobaan ini bertujuan mengetahui pengaruh waktu aplikasi Paklobutrazol yang paling baik untuk dapat menginduksi pembungaan di luar musim, dan mengetahui saat pemberian Ethephon yang tepat setelah aplikasi Paklobutrazol terhadap pertumbuhan dan pembungaan mangga.
Percobaan dilaksanakan di kebun percobaan IPB Tajur pada ketinggian 250 m di atas permuakaan laut, berlangsung mulai bulan April sampai bulan September 1996.
Rancangan yang digunakan dalam percobaan ini adalah Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor. Faktor pertama adalah waktu pemberian Paklobutrazol yaitu sebagai berikut: kontrol atau tanpa perlakuan (TO), Paklobutrazol tanggal 15 April (T1), Paklobutrazol tanggal 16 Mei (T2), Paklobutrazol 15 Juni (13). Sedang faktor kedua adalah saat pemberian Ethephon dengan perlakuan sebagai berikut kontrol (EO), Ethephon 15 hari setelah pemberian Paklobutrazol (E15 HSPP), dan Etehphon 30 hari setelah pemberian Paklobutrazol (E30 HSPP). Tedapat 12 kombinasi ditambah 4 perlakuan Ethephon tunggal sebagai tanaman cek. Masing- masing perlakuan diulang 4 kali sehingga secara keseluruhan terdapat 64 satuan percobaan Pemberian Paklobutrazol diberikan dengan cara disiram melalui tanah dengan dosis 2.5 gram bahan aktif per tanaman. Ethephon sebagai zat pemecah donmansi diberikan dengan cara disemprot keseluruh tajuk tanaman dengan dosis 400 ppm bahan aktif.
Paklobutrazol mempengaruhi secara nyata pertumbuhan dan pembungaan tanaman mangga Paklobutrazol menekan panjang tunas, pecah tunas, dan jumlah daun. Paklobutrazol mampu mengiduksi pembungaan di luar musim, mempercepat munculnya bunga, dan menghasilkan malai bunga lebih banyak.
Waktu Aplikasi Paklobutrazol berpengaruh pada pertumbuhan dan pembungaan mangga. Paklobutrazol bulan April memberikan total pecah tunas, jumlah malai bunga lebih banyak, dan saat bunga pertama muncul paling cepat dibanding perlakuan Paklobutrazol bulan Mei dan Juni. Selain itu Paklobutrazol bulan April memilki panjang tunas lebih pendek dibanding perlakuan bulan Mei (T2), dan bulan Juni (T3).
Zat Pemecah dormansi yang diaplikasi (Ethephon) mampu meningkatkan pecah tunas dan total panjang tunas masing-masing sebesar 45-60% dan 40-60%. Ethephon berpengaruh pada peubah panjang malai (12 MSA) dan lebar malai (8 MSA), dan jumlah malai bunga.
Waktu Aplikasi Ethephon yaitu E15 HSPP dan E30 HSPP menyebabkan perbedaan yang nyata pada peubah jumlah malai 75 HSA, lebar malai (8MSA). Perlakuan E30 HSPP memberikan jumlah bunga lebih banyak, saat bunga pertama muncul lebih cepat yaitu 5.5 hari lebih cepat dibanding E15 HSPP. Selain itu E30
HSPP memiliki panjang dan lebar malai yang lebih tinggi dibanding E15 HSPP. | id |