Pengaruh algifert dan paclobutrazol terhadap pertumbuhan dan produksi bawang putih (Allium sativum L.) varietas lumbu putih
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan Paclobutrazol dan Algifert terhadap pertumbuhan dan komponen hasil bawang putih varietas lumbu putih yang ditanam di dataran rendah.
Percobaan disusun menggunakan rancangan acak kelompok faktorial. Perlakuan algifert terdiri 5 taraf konsentrasi yaitu Ao (0 cc/1), A₁ (2 cc/1), A₂ (4 cc/1), A3 (6 cc/1) dan A4 (8 cc/1), sedangkan paclobutrazol terdiri 4 taraf konsentrasi yaitu: Po (0 ppm), P₁ (20 ppm), P₂ (40 ppm), dan P3 (60 ppm); masing-masing perlakuan terdiri 3 kelompok. Aplikasi Algifert dilakukan pada saat tanaman berumur 3, 5, 7, 9 dan 11 MST dengan cara disemprotkan pada daun sampai basah dan sisanya disiramkan ke media tanam. Paclobutrazol diaplikasikan pada saat tanaman berumur 5, 7 dan 9 MST dengan cara yang sama. serempak pada umur 14 MST. Panen dilakukan secara
Hasil percobaan ini menunjukan bahwa perlakuan paclobutrazol tidak berpengaruh nyata terhadap peubah jumlah daun dan tinggi tanaman, serta peubah-peubah panen yaitu : bobot basah panen, bobot umbi ketok kering magel, bobot brangkasan kering jemur dan bobot brangkasan kering oven. Perlakuan algifert hanya berpengaruh nyata terhadap peubah jumlah daun tanaman pada umur 5 MST dan 8 MST. Pada 5 MST pemberian algifert 2 cc/1 memberikan jumlah daun terkecil yaitu 4.63, sedangkan pemberian algifert 6 cc/1 memberikan jumlah daun tebesar yaitu 4.92. Pada 8 MST pemberian al- gifert 0 cc/1 memberikan jumlah daun terkecil yaitu 7.71, sedangkan pemberian algifert 6 cc/1 memberikan jumlah daun tebesar yaitu 8.13.
Interaksi perlakuan algifert dan paclobutrazol tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap semua peubah yang diamati.