Studi Karakteristik Karang Batu (Seleractinia) di Pulau Sebesi, Lampung
View/ Open
Date
2005Author
Arifin, Mulya Maulana
Zamani, Neviaty P.
Purwanto, Joko
Metadata
Show full item recordAbstract
Terumbu karang merupakan ekosistem perairan dangkal yang banyak ditemukan di sepanjang garis pantai daerah tropis dengan keanekaragaman yang tinggi. Keberadaan terumbu karang di perairan memiliki nilai penting dari fungsi biologi, fisik, kimia, sosial dan ekonomi. Pengembangan Daerah Perlindungan Laut (DPL) adalah salah satu cara untuk menangani kerusakan habitat terumbu karang di wilayah pesisir. Informasi kondisi secara umum dan jenis-jenis karang di sekitar DPL disampaikan untuk pengembangan dan pengelolaan ekosistem terumbu karang.
Tujuan penelitian ini adalah melihat penutupan substrat dasar dan karakteristik karang batu yang meliputi genus, keragaman, keseragaman, dominansi serta pengelompokkan stasiun berdasarkan genus karang batu. Penelitian ini dilakukan di Pulau Sebesi, Lampung Selatan pada tanggal 13-23 Agustus 2004. Parameter perairan yang diukur meliputi suhu, salinitas, kecerahan, arus dan kedalaman. Pengamatan terumbu karang digunakan metode transek garis menyinggung dengan transek garis sepanjang 100 meter. Data karang yang diperoleh dianalisis berdasarkan persentase penutupan karang (UNEP, 1993), Indeks Mortalitas, Indeks Keanekaragaman (H). Indeks Keseragaman, Indeks Dominansi (C) dan Indeks Similaritas Bray-Curtis (Clifford dan Stepenshon, 1975).
Kondisi fisik perairan pada saat pengamatan di seluruh stasiun menunjukkan
bahwa kondisi masih dalam batas kriteria untuk pertumbuhan karang. Salinitas perairan pada tiap substasiun pengamatan relatif sama sebesar 31% dan suhu berkisar antara 27°C-29°C. Tingkat kecerahan yang terukur pada saat pengamatan di tiap substasiun relatif sama dengan kecerahan sebesar 100%. Kondisi ini menunjukkan ketersediaan intensitas cahaya matahari sehingga proses fotosintesis alga simbiotik zooxanthellae dapat dilakukan. Kecepatan arus perairan pada saat pengamatan berkisar 0,13 "/det-0.15 "/det dan keseluruhan arus mengarah ke barat laut.
Berdasarkan kriteria Gomes dan Yap (1988), secara umum terlihat pada kedalaman 3 meter kondisi karang hidup di DPL Pulau Sebesi berada dalam kondisi bagus. Namun demikian, kondisi penutupan yang buruk dijumpai pada Stasiun 5 dan kondisi sedang dijumpai pada Stasiun 4. Stasiun 1 dan 8 menunjukkan bahwa karang dalam kondisi bagus, sedangkan kondisi sangat bagus ditemukan pada Substasiun 2 dan 7. Pada kedalaman 6 meter, terlihat secara umum kondisi karang berada dalam kondisi bagus. Pada Stasiun 3 kondisi karang tergolong dalam kriteria sedang. sedangkan Stasiun 6 dan 9 berada dalam kondisi bagus. Dari keseluruhan substasiun pengamatan menunjukkan bahwa genus karang batu yang sering dijumpai berturut- turut adalah Genus Acropora, Pocillopora, Montipora, Porites, Sertatopora, Fungia dan Hydnophora...dst