dc.description.abstract | Persaingan usaha yang semakin tinggi mendorong setiap perusahaan untuk meningkatkan daya saing nya. Salah satu hal yang dapat diterapkan ialah dengan memperhatikan sistem pengendalian persediaan dengan sebaik mungkin. Termasuk di dalamnya perusahaan jasa, salah satu perusahaan jasa yang paling banyak digunakan dan keberadaannya dianggap cukup vital adalah rumah sakit. Oleh karena itu, setiap rumah sakit harus dapat mengendalikan sistem pengendalian persediaannya dengan sebaik mungkin sehingga kegiatan operasionalnya dapat berjalan lancar dan dapat meningkatkan daya saing penisahaannya.
Penelitian ini bertujuan (1) Mempelajari sistem atau kebijakan pengendalian
persediaan alat kesehatan yang selama ini dilakukan oleh RS PMI Bogor, (2)
Mengetahui pengklasifikasian jenis alat kesehatan berdasarkan analisis ABC, (3)
Merumuskan suatu alematif model pengendalian persediaan alat kesehatan yang
dapat menigkatkan efisiensi dan sesuai dengan kondisi perusahaan pada saat ini,
(4) Mengetahui perkiraan biaya persediaan alat kesehatan pada rumah sakit PMI
Bogor untuk tahun 2009 dan 2010 berdasarkan alternatif model pengendalian
persediaan yang terpilih. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PMI Bogor.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dari wawancara dan
data sekunder dari studi pustaka serta yang diperoleh dari perusahaan berupa data
mutasi persediaan alat kesehatan. Analisis menggunakan Metode Sistem Periodic
Review (Model P) dengan pengolahan data menggunakan Microsoft Excel 2007, dan Minitab 14. Dari penelitian didapatkan bahwa sistem pengadaan alat kesehatan (alkes) yang dilakukan oleh rumah sakit PMI Bogor pada tahun 2008 adalah sistem pemeriksaan interval tetap atau sistem pemeriksaan periodik. Rumah sakit PMI Bogor melakukan pemerksam dan pemesanan satu kali tiap bulannya dengan waktu tunggu yaitu tiga hari. Penyimpanan alkes menggunakan sistem FIFO yaitu alkes yang pertama masuk akan dipakai terlebih dahulu sehingga tidak terjadi kerugian karena penyimpanan yang terlalu lama. Hasil pengklasifikasian golongan alkes berdasarkan analisis ABC menyebutkan terdapat empat jenis alkes yang masuk ke dalam golongan A, yaitu Irurafa Air, Spuit 3 CC BD, Spuit 5 CC BD, dan Sprat 10 CC BD. Oleh karena itu penelitian ini difokuskan pada keempat jenis alkes ini.
Berdasarkan keadaan dan kondisi pola pengendalian persediaan alkes yang dihadapi perusahaan saat ini, sistem Periodic Review (model P) dianggap sesuai dengan asumsi asumsi yang ada. Asumsi yang sangat mendasari dapat digunakannya model P adalah pola pemeriksaan yang diterapkan perusahaan dilakukan dengan interval waktu atau periode yang tetap. Maka perhitungan biaya persediaan dalam penelitian ini dipilih menggunakan model P. Hasil perhitungan memperlihatkan biaya persediaan berdasarkan model P yang menggunakan target persediaan musiman dengan safety stock (SS) pada tingkat pelayanan 97% sebesar Rp 710.974.961,00 dan Model P yang menggunakan target persediaan musiman dengan safety stock (SS) pada tingkat pelayanan 99% sebesar Rp 714.894.188,00 memiliki biaya yang lebih rendah dari biaya perusahaan yaitu sebesar Rp 734.674.600,00. Sehingga kedua model ini dapat dijadikan suatu alternatif model pengendalian persediaan bagi perusahaan.
Penerapan model P yang terpilih (Model P yang menggunakan target persediaan musiman dengan safety stock (SS) pada tingkat pelayanan 97%) digunakan dalam perhitungan perkiraan biaya persediaan perusahaan tahun mendatang. Berdasarkan perhitungan menggunakan model P, perkiraan biaya persediaan perusahaan tahun 2009 sebesar Rp 795.459.639,00 dan tahun 2010 adalah sebesar Rp 839.012.681,00. | id |