Ekstraksi xanthone dari kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) dan aplikasinya dalam bentuk sirup
Abstract
Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan tanaman tahunan yang
memiliki buah dengan rasa manis, asam berpadu sedikit sepat. Bagian buah manggis
secara umum terdiri atas daging buah dan kulit buah (perikarp). Kulit buah manggis
diketahui memiliki jumlah rendemen yang lebih besar daripada daging buahnya yaitu
66.67% dan tersusun atas senyawa polifenol yang cukup banyak, diantaranya adalah
antosianin, tannin, xanthone, dan senyawa asam fenolat. Xanthone dan turunannya
merupakan salah satu senyawa antioksidan yang efektif dalam mencegah
terbentuknya penyakit kanker, antibakteri, dan sifat fungsional lain.
Tingginya persentase bagian kulit yang terbuang serta manfaat dari kulit
manggis yang besar kurang diimbangi dengan upaya pemanfaatan. Oleh karena itu,
sebagai suatu alternatif dapat dilakukan ekstraksi kulit manggis dan aplikasinya
dalam bentuk produk sirup. Kendala yang dihadapi adalah pemilihan jenis pelarut
yang sesuai pada proses ekstraksi kulit manggis agar dapat diperoleh kandungan
xanthone yang tinggi. Selain itu, aplikasi ekstrak kulit manggis menjadi produk sirup
memerlukan suatu bahan tambahan lain berupa pewarna, pemanis, dan flavor dengan
formulasi yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan perbandingan
ethanol-air sebagai pelarut dalam proses ekstraksi kulit manggis dan
mengaplikasikan esktrak kulit manggis ke dalam bentuk produk sirup.
Penelitian terdiri atas karakterisasi kulit manggis, ekstraksi xanthone kulit
manggis, dan aplikasi ekstrak kulit manggis dalam bentuk sirup. Karakterisasi bahan
baku meliputi analisa proksimat, dan analisa senyawa aktif yaitu kadar xanthone,
kadar antosianin, dan kadar tanin. Selanjutnya ekstraksi kulit manggis dimana terdiri
atas proses ekstraksi, dan karakterisasi ekstrak kulit manggis. Proses ekstraksi
xanthone kulit manggis dilakukan dengan menggunakan campuran pelarut ethanol
dan air yang terdiri atas 3 perlakuan yaitu 1:2, 1:3, dan 1:4. Ekstrak kulit manggis
yang dihasilkan kemudian diuji berupa kandungan senyawa aktifnya meliputi kadar
xanthone, kadar antosianin, kadar serat, dan kadar tanin. Tahapan akhir yang
dilakukan adalah aplikasi ekstrak kulit manggis ke dalam produk sirup yang terdiri
atas proses pembuatan sirup xanthone, uji organoleptik, dan karakterisasi produk
akhir. Karakterisasi yang dilakukan dari sirup xanthone terpilih yaitu analisa
proksimat, analisa kadar xanthone, total gula, kadar alkohol, kadar vitamin C, pH,
dan total mikroba…