Biodelignifikasi tongkol jagung menggunakan fungi pelapuk putih (White Rot Fungi)
View/ Open
Date
2010Author
Purwaningrum, Cucu Rina
Purwoko
Haditjaroko, Liesbetini
Metadata
Show full item recordAbstract
Tongkol jagung merupakan salah satu limbah kegiatan industri pertanian yang
merupakan sumber bahan berlignoselulosa yang potensial. Produksi jagung di Indonesia
yang cukup tinggi yaitu 17.63 juta ton pipilan kering pada tahun 2009 (BPS, 2010) . Hal
ini berkorelasi dengan limbah tongkol jagung yang dihasilkan. Jagung mengandung
kurang lebih 30% tongkol jagung dan sisanya adalah biji dan kulit. Dari data tersebut
dapat diperkirakan bahwa produksi limbah tongkol jagung Indonesia pada tahun 2009
adalah sebesar 16.53 juta ton. Dengan kandungan selulosa 40-60% dan hemiselulosa 20-
30% tongkol jagung mempunyai potensi yang besar untuk dikonversi menjadi gula
sederhana seperti glukosa dan xilosa yang dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk
pembuatan berbagai produk turunan antara lain sorbitol dan xilitol.
Biodelignifikasi merupakan proses degradasi lignin untuk membebaskan serat
dari ikatannya dengan menggunakan mikroba seperti kapang, bakteri atau enzim.
Delignifikasi perlu dilakukan karena lignin merupakan penghambat utama pada proses
hidrolisis selulosa. Fungi pelapuk putih merupakan salah satu mikroorganisme yang
mampu mengurai lignin secara selektif dan hanya mengurai selulosa dan hemiselulosa
dalam jumlah yang sedikit (Eaton dan Hale, 1993). Beberapa jenis fungi pelapuk putih
yang sering digunakan untuk delignifikasi adalah Schizophyllum commune,
Phanerochaete chrysosporium dan isolat Pleurotus EB9.
Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan jenis Fungi Pelapuk Putih (FPP)
terbaik serta untuk mendapatkan konsentrasi miselia dan konsentrasi glukosa optimum
yang ditambahkan serta waktu inkubasi optimum dari fungi terbaik.
Pada penelitian ini, terdapat dua tahapan penelitian yaitu penelitian pendahuluan
dan penelitian utama. Pada penelitian pendahuluan dilakukan karakterisasi tongkol
jagung dan penentuan jenis fungi terbaik dalam mendelignifikasi tongkol jagung
diantara Schizophyllum commune, Phanerochaete chrysosporium dan isolat Pleurotus
EB9. Fungi terbaik ditentukan berdasarkan kemampuannya dalam menurunkan kadar
lignin tongkol jagung…