dc.description.abstract | Kolam ikan tersebar hampir di seluruh desa di kaki Gunung Salak,
Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor. Petani memberikan pakan berupa pelet
dan kotoran ternak selama bertahun-tahun. Penelitian sebelumnya menyatakan
lumpur dan air kolam ikan di Desa Petir sangat potensial untuk dijadikan
amelioran karena mengandung hara-hara yang dibutuhkan tanaman. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui karakteristik erapan fosfor (P) pada Ultisol Darmaga
yang diberi perlakuan lumpur kolam Ikan, air kolam ikan, pupuk kandang (pukan)
kambing, dan kombinasinya. Penelitian ini menggunakan metode inkubasi selama
I dan 2 minggu. Perlakuan pada penelitian ini adalah kontrol, lumpur kolam ikan,
kombinasi lumpur kolam ikan dan air kolam ikan, pukan kambing, kombinasi
lumpur kolam ikan dan pukan kambing, dan pupuk konvensional. Setiap
perlakuan diulang 3 kali. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap. Selama masa inkubasi, kadar air pot-pot percobaan
dipertahankan sebesar 80% dari kapasitas lapang. Hasil penelitian menunjukkan
crapan P dapat disimulasikan dengan baik oleh persamaan Langmuir dan
Freundlich. Walaupun demikian R dari persamaan Freundlich lebih besar
dibandingkan dengan R² persamaan Langmuir. Nilai erapan P maksimum (b) dan
energi ikatan (KL) pada persamaan Langmuir tidak berbeda nyata pada inkubasi
minggu ke-1 dan minggu ke-2. Perlakuan lumpur kolam ikan, kombinasi lumpur
dan air kolam ikan, pukan kambing, kombinasi lumpur kolam ikan dan pukan
kambing dan pupuk konvensional nyata memiliki nilai konstanta kapasitas erapan
Freundlich (KF) lebih kecil dibandingkan kontrol setelah inkubasi 1 minggu dan 2
minggu. Perlakuan kombinasi lumpur kolam ikan dan pukan kambing memiliki
nilai K paling kecil dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Perlakuan
berpengaruh nyata terhadap nilai konstanta n persamaan Freundich baik setelah 1
minggu inkubasi dan setelah 2 minggu inkubasi. Perlakuan kombinasi lumpur
kolam ikan dan pukan kambing nyata memiliki nilai n lebih tinggi dibandingkan
dengan kontrol setelah 1 minggu inkubasi. Setelah 2 minggu inkubasi nilai n
kombinasi lumpur kolam ikan dan pukan kambing tidak berbeda nyata dengan
perlakuan kombinasi lumpur kolam ikan dan air kolam ikan, pukan kambing dan
kontrol akan tetapi nyata lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan pupuk
konvensional, dan lumpur kolam ikan. Dari konstanta Kp dan nilai n persamaan
Freundlich, disimpulkan bahwa kombinasi lumpur kolam ikan dan pukan kambing
merupakan perlakuan terbaik untuk menurunkan erapan P. | id |