Hubungan antara perkembangan bermaain dengan tingkat perkembangan anak baduta
View/ Open
Date
1998Author
Rosita, Rini
Latifah, Melly
Karyadi, Lies Darwin
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan umum penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan pola pengasuhan, perkembangan bennain dan tingkat perkembangan anak baduta. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui lingkungan keluarga (besar ke luarga, jumlah anak, pendidikan ibu, pendapatan per kapita), pola pengasuhan (pola asuh bermain dan waktu interaksi ibu-anak), status gizi (BB/U dan TB/U), perkembangan bennain (exploratory. energetic, skilful, social, imaginative, dan puzzle in-out play) serta tingkat per kembangan anak baduta (motorik kasar, motorik halus, komunikasi komunikasi pasif, kecerdasan, menolong diri sendiri, dan
tingkah laku sosial) pada kelornpok ibu bekerja dan ibu tidak bekerja, (2) Mengetahui hubungan
lingkungan keluarga dengan pola pengasuhan,(3) Mengetahui hubungan pola pengasuhan dan status gizi dengan perkembangan bennain, (4) Mengetahui hubungan perkembangan bennain dengan tingkat perkembangan anak baduta Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Kota AdministratifDepok, Kabupaten Bogor. Penelitian berlangsung mulai bulan September 1997 sampai dengan akhir bulan Oktober 1997.
Contoh dalam penelitian ini adalah 'keluarga dengan ibu bekerja dan tidak bekerja yang memiliki
anak berusia 13-23 bulan. Data yang di kurnpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data
primer meliputi lingkungan keluarga, pola pengasuhan, perkembangan bennain dan tingkat perkembangan anak baduta. Data sekunder meliputi keadaan umum lokasi penelitian. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan statistik dengan menggunakan uji Korelasi Pearson.
Pada keluarga dengan ibu bekerja rata-rata usia baduta contoh adalah 18,8 bulan sedangkan pada ibu tidak bekerja rata-rata usia baduta adalah 18,5 bulan. Rata-rata jumlah anggota keluarga pada ibu
bekerja 5 orang dan pada ibu tidak bekerja 4 orang. Rata-rata jumlah anak pada ibu bekerja 3 orang
dan pada ibu tidak bekerja adalah 2 orang. Rata-ratalama pendidikan ibu bekerja dan ibu tidak bekerja masing-masing adalah 11,13 tahun (sd = 4,10) tahun dan 10,97 tahoo. (sd = 3,67). Pendapatan per kapita pada ibu bekerja berkisar antara Rp 22.222,00 -Rp 500.000,00 dengan rata-rata Rp 147.890,00 dan pendapatan per kapita pada ibu tidak bekerja antara Rp 25.000,00 - Rp 666.667,00 dengan rata-rata Rp 125.900,00.
Besar keluarga, jumlah anak, pendidikan ibu dan pendapatan per kapita pada ibu bekerja cenderung
lebih tinggi daripada ibu tidak bekerja.
Pola asuh bermain secara umum, pada ibu bekerja dan tidak bekerja memiliki proporsi terbesar pada kategori cukup, yaitu berturut-turut sebesar 61,7%; 63,3%; 60,0%. Dari rata-rata waktu interaksi
ibu-anak terlihat ibu tidak bekerja lebih lama berinteraksi dengan contoh daripada ibu bekerja yaitu masing-masing 15,64 jam (sd = 3,02) dan 13,03 jam (sd = 4, 19). Secara umum, pada ibu bekerja dan tidak bekerja sebagian besar memiliki contoh dengan kategori baik untuk status gizi dengan indeks BB/U (berturut-turut 55,0%; 56,7%; 53,3%) serta kategori baik untuk status gizi dengan indeks TB/U (berturut-turut 58,3%; 63,3%; dan 53,3%).
Collections
- UT - Nutrition Science [2989]