dc.description.abstract | Di Indonesia, produksi maupun konsumsi rokok putih lebih berkembang dibandingkan dengan
rokok kretek. Meningkatnya konsumsi rokok putih ini dikarenakan kesadaran masyarakat untuk
mengurangi resiko bahaya yang disebabkan oleh produk rokok, yaitu dengan mengkonsumsi rokok yang berkadar tar dan nikotin yang rendah. Semakin ketatnya persaingan dalam industri rokok, PT BAT Indonesia Tbk dituntut untuk memiliki strategi marketing mix yang paling tepat yang meliputi
strategi produk, harga, distribusi dan promosi, untuk unggul dalam persaingan dan juga untuk
memperluas pangsa pasarnya.
Metode penelitian adalah studi kasus di PT BAT Indonesia Tbk, dengan produk rokok Commodore. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Pemilihan alternatif strategi marketing mix bagi PT BAT Indonesia Tbk dianalisis dengan menggunakan metode PHA.
Dilihat dari strategi bauran produknya, produk yang dihasilkan oleh PT BAT Indonesia Tbk adalah
rokok putih yang terdiri dari delapan merek dan dikategorikan ke dalam empat kelas, yaitu Lucky
Strike, Pall Mall, 555, Benson&Hedges dan Kent yang termasuk ke dalam kelas Premium;
Commodore dan Ardath yang termasuk kelas Medium; Escort yang termasuk kelas Ekonomi; dan untuk kelas Lights adalah rokok merek Lucky Strike, Pall Mall, 555, Benson&Hedges, Ardath dan Commodore. | id |