dc.description.abstract | Krisis global 2008 yang melanda dunia mempengaruhi semua sektor bisnis
di dunia termasuk di Indonesia. Hal ini baik secara langsung maupun tidak
membuat angka pengangguran bertambah dan berdampak negatif terhadap
pertumbuhan ekonomi. Secara geografis, letak Indonesia yang berada di
sepanjang garis khatulistiwa membuat Indonesia memiliki iklim tropis. Indonesia
juga memiliki tanah vulkanis yang subur. Keunggulan tersebut menjadikan
Indonesia tumbuh sebagai negara agraris dengan kekayaan alam melimpah, oleh
karena itu sudah selayaknya pemerintah mendorong sektor pertanian sebagai pilar
kekuatan ekonomi baru.
Salah satu sektor pertanian yang cocok untuk dikembangkan dewasa ini
adalah usaha ternak sapi perah. Pemeliharaan sapi perah yang relatif mudah dan
memiliki tingkat pengembalian yang prospektif. Selain itu, permintaan nasional
belum mampu dipenuhi oleh hasil peternakan domestik. Tujuan dari penelitian ini
adalah (1) Mengkaji kelayakan pengembangan usaha Peternakan Sapi Perah
Barokah melalui pengamatan langsung terhadap Peternakan Barokah dilihat dari
aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspek manajemen, aspek
dampak usaha. (2) Mengkaji kelayakan usaha Peternakan Sapi Perah Barokah
sebelum dan setelah dilakukan proyek pengembangan dari skala usaha 60 ekor
menjadi 80 ekor induk laktasi dilihat dari aspek finansial. (3) Mengkaji
sensitivitas usaha Peternakan Sapi Perah Barokah terhadap beberapa perubahan
yang mungkin terjadi dilihat dari aspek finansial dan kondisi apa yang paling
memungkinkan agar usaha tetap berjalan dengan baik. Nilai kriteria kelayakan yang sesuai agar dikatakan layak adalah NPV>0, IRR>DF, Net B/C1, PBP<Periode Penelitian (10 tahun), BEP<Periode Penelitian, PR>1. Hasil perhitungan kriteria kelayakan finansial peternakan Barokah pada skala usaha 80 ekor induk laktasi, diperoleh nilai NPV 1.835.849.468, IRR diperoleh sebesar 37% dengan tingkat discount factor sebesar 16%, Net B/C diperoleh nilai 2,04, PBP diperoleh selama 3,81 tahun, BEP diperoleh selama 8,49 tahun dan PR diperoleh sebesar 3,8. Selain itu, dalam penelitian ini juga dilakukan analisis sensitifitas. Variabel-variabel yang diubah dalam analisis sensitifitas yaitu: kenaikan tingkat inflasi per tahun, kenaikan biaya pakan per tahun, rata-rata produksi susu per ekor induk, harga jual susu per liter dan tingkat kenaikan gaji karyawan setiap tahun. Peternakan Barokah melakukan analisis sensitifitas dengan metode nilai pengganti (switching value), dengan demikian perusahaan akan mengetahui tingkat perubahan maksimum dan minimum yang masih bisa ditoleransi sehingga peternakan harus berupaya agar
perubahan tidak melampaui nilai tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek dampak usaha dan analisis terhadap aspek finansial dapat disimpulkan bahwa gagasan pengembangan usaha layak untuk dilaksanakan. Pengembangan skala usaha dari 60 menjadi 80 ekor induk laktasi membuat petemakan beroperasi secara lebih efisien dan mencapai skala ekonomi yang baik. | id |