Keberadaan ekosistem hutan terhadap keanekaragaman Serangga di Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jacq)
Abstract
Perubahan fungsi dari hutan menjadi non-hutan mempengaruhi kondisi
ekosistem dan spesies di dalamnya. Salah satu spesies yang ada di dalamnya yaitu
serangga. Serangga merupakan salah satu fauna yang menarik untuk dikaji.
Penilitian dilaksanakan di Desa Runtu, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten
Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah. Teknik pengambilan serangga
menggunakan tiga metode yaitu, pitfall trap, malaise trap dan sweep net di dua
ekosistem. Ekosistem yang diamati yaitu ecotone dan perkebunan kelapa sawit
dengan jarak 0.5-1 km dari hutan (berumur 8 tahun). Hasil penelitian secara
keseluruhan ditemukan sebanyak 5 419 individu serangga yang termasuk dalam
158 morfospesies, 121 famili dan 22 ordo. Berdasarkan famili maka Formicidae,
Noctuidae, Nitidulidae, Gryllidae, Entomobryidae, Scarabaeidae, dan Phoridae
merupakan famili yang mendominasi pada penelitian ini. Ekosistem ecotone
merupakan ekosistem yang relatif stabil dengan nilai indeks kekayaan DMg= 14.55,
indeks keragaman H’= 3.22, dan indeks kesamarataan E= 0.67. Keanekaragaman
serangga dipengaruhi oleh keberadaan ekosistem hutan.
Collections
- UT - Silviculture [1361]