Show simple item record

dc.contributor.advisorPerwitasari, Raden Roro Dyah
dc.contributor.advisorPrasetyo, Lilik Budi
dc.contributor.advisorIskandar, Entang
dc.contributor.authorWidyastuti, Salmah
dc.date.accessioned2023-11-05T23:26:16Z
dc.date.available2023-11-05T23:26:16Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130555
dc.description.abstractOwa jawa (Hylobates moloch) merupakan spesies kera kecil endemik Jawa. Karakteristiknya sebagai pemakan buah-buahan hutan serta dominasi aktivitasnya yang dilakukan di lapisan tengah dan atas kanopi hutan membuat spesies ini sangat bergantung pada kanopi hutan hujan tropis dengan keragaman pohon buah yang tinggi. Berdasarkan karakteristik tersebut, deforestasi, degradasi, dan fragmentasi hutan alam sangat berdampak pada penurunan populasi owa Jawa hingga ditetapkan sebagai spesies endangered dalam IUCN Red List. Hutan hujan tropis di Jawa telah mengalami deforestasi yang masif di masa lampau. Sejak akhir abad 20, kurang dari 10% sisa dari total hutan aslinya sudah terfragmentasi menjadi sekitar 30 fragmen. Pegunungan Dieng menjadi salah satu sisa habitat owa Jawa sekaligus batas sebaran paling timurnya. Selain itu, populasinya di pegunungan Dieng merupakan populasi terbesar kedua. Meskipun populasi owa Jawa di pegunungan Dieng berkontribusi besar bagi kelestarian spesies ini, tetapi populasi dan habitatnya tidak dilindungi dalam kawasan konservasi. Hal ini menyebabkan potensi ancaman yang dihadapi dan resiko kepunahan lokal lebih tinggi. Oleh karena itu, upaya konservasi dari multipihak dan strategi konservasi site-specific berdasarkan data ilmiah yang kuat untuk mencegah kepunahan lokal sangat diperlukan. Deteksi perubahan habitat meliputi kehilangan, degradasi, dan fragmentasi habitat sedini mungkin serta penilaian terhadap kondisi terkini dan dinamika populasi suatu spesies terancam punah merupakan hal penting dalam konservasi spesies. Penelitian sebelumnya sekilas menyebutkan luasan habitat potensial bagi owa Jawa dan jumlah fragmen habitat. Setelah 2010 juga belum ada survei populasi secara menyeluruh lagi yang dilakukan sehingga kondisi terkini habitat dan populasi owa Jawa di pegunungan Dieng belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengkuantifikasi dan menganalisis dinamika perubahan tutupan hutan selama 1994–2007–2021 dan fragmentasinya pada habitat owa Jawa di pegunungan Dieng dan (2) mengestimasi kembali dan mengevaluasi kepadatan dan ukuran populasi dari owa Jawa di pegunungan Dieng setelah satu dekade dengan pendekatan model kesesuaian habitat. Tutupan hutan alam di pegunungan Dieng untuk tahun 1994, 2009 dan 2021 didentifikasi dari klasifikasi tujuh kelas tutupan lahan. Kehilangan dan perolehan hutan dianalisis melalui kuantifikasi matriks transisinya. Pola dan tingkat fragmentasi secara spasiotemporal diukur menggunakan delapan landscape metrics yang dihitung pada keseluruhan lanskap dan pada petak-petak dari grid 1 km2. Blok hutan alam yang diduga terisolasi satu sama lain diidentifikasi dan identifikasi blok yang sesuai menjadi habitat owa jawa dilakukan dengan menumpangsusunkan model kesesuaian habitat dari penelitian sebelumnya. Bagian jalan yang beresiko tinggi mengisolasi blok habitat diidentifikasi dari beberapa jalan berkanopi yang melintasi blok hutan. Estimasi populasi dilakukan dengan metode triangulasi berdasarkan data suara dan metode perhitungan terbaru, acoustic spatial capture-recapture (ASCR), untuk menghitung kepadatan kelompok. Koleksi data ukuran kelompok dilakukan pada tahun 2018 dan survei populasi dari data suara pada tahun 2021 di delapan lokasi sampling, empat lokasi untuk masing-masing tipe kesesuaian habitat rendah dan tinggi. Perbedaan kepadatan di tipe kesesuaian habitat yang berbeda diuji untuk selanjutnya diekstrapolasi secara terpisah di masing-masing tipe kesesuaian habitat menjadi ukuran populasi secara keseluruhan. Penelitian ini menyediakan hasil kuantifikasi pertama dinamika tutupan hutan dan fragmentasi habitat spesies owa pada skala lanskap di Indonesia. Hasil menunjukkan fluktuasi yang kecil pada total tutupan hutan alam selama 1994-2009-2021 yaitu 300,58 km2, 338,47 km2, dan 325,19 km2. Relatif seimbangnya total kehilangan hutan dengan total perolehan hutan membuat tidak adanya penurunan total hutan alam yang signifikan. Namun terdapat indikasi penurunan kualitas struktur di interior hutan alam. Hutan alam semakin terfragmentasi selama 1994–2021 dari blok hutan yang besar menjadi beberapa blok yang lebih kecil. Tingkat fragmentasi hutan yang lebih tinggi juga diindikasikan terjadi di area yang dilintasi jalan. Sebanyak delapan blok hutan alam diidentifikasi, dengan blok Petungkriyono sebagai blok yang paling luas. Sebagai habitat owa Jawa, tujuh diantaranya masih menunjukkan konektivitas parsial satu sama lain, sedangkan satu blok sudah terisolasi sempurna dari blok lainnya. Adapun enam dari delapan blok tersebut diidentifikasi sebagai blok hutan yang sesuai bagi owa Jawa. Populasi owa Jawa di Dieng diduga meningkat. Rerata kepadatan kelompok di masing-masing tipe habitat tergolong tinggi, 2,15 kelompok km-2 dan 5,55 kelompok km-2 di habitat kesesuaian rendah dan tinggi. Rerata ukuran kelompok owa Jawa lebih tinggi dari beberapa penelitian sebelumnya, yaitu 3,8 (n=15). Total ukuran populasi diestimasi sebesar 1050 owa Jawa. Ukuran populasi yang cenderung meningkat ini dapat menjadi indikasi kesuksesan dari berbagai upaya konservasi yang diimplementasikan oleh organisasi nirlaba beserta pemangku kepentingan selama dekade terakhir. Kemungkinan lainnya, owa Jawa di Dieng beradaptasi dengan berbagai gangguan. Meskipun kepadatan owa Jawa antar tipe kesesuaian habitat berbeda signifikan, hal ini tidak dipengaruhi oleh karakteristik habitat. Kombinasi dari beberapa variabel mungkin dapat lebih berdampak pada variasi kepadatan.id
dc.description.sponsorshipPMDSU dan SwaraOwaid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)
dc.titleDinamika Habitat dan Populasi Owa Jawa (Hylobates moloch) di Pegunungan Dieng, Jawa Tengahid
dc.title.alternativeThe Dynamics of Habitat and The Javan Gibbon (Hylobates moloch) Population in The Dieng Mountains, Central Javaid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordacoustic spatial capture-recaptureid
dc.subject.keywordkonektivitasid
dc.subject.keywordkepadatan kelompokid
dc.subject.keywordlandscape metricsid
dc.subject.keywordtriangulasiid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record