Analisis kelayakan usaha pengolahan nugget ikan: Kasus pada Usaha Pengolahan Nugget Ikan Putra Barokah, Desa Blanakan, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat
View/ Open
Date
2009Author
Musarofah, Siti Munawarohtul
Priatna, Wahyu Budi
Metadata
Show full item recordAbstract
Sektor perikanan tangkap dari laut Indonesia memiliki potensi yang cukup besar dan peranan yang penting dalam perekonomian nasional. Salah satu daerah potensial dalam produksi perikanan tangkap adalah Kabupaten Subang dengan daerah utamanya adalah Desa Blanakan. Menurut Dinas Perikanan Kabupaten Subang (2008) jumlah produksinya sebesar 10.124,50 ton pada tahun 2007 dengan nilai produksi sebesar Rp 88.690.620.000. Produksi perikanan tangkap yang cukup besar ini sangat potensial untuk dikembangkan menjadi berbagai macam usaha dibidang perikanan yang dapat meningkatkan nilai tambah dari produk perikanan khususnya ikan laut dan mendorong tingkat konsumsi produk perikanan oleh masyarakat. Selain itu, berkembangnya produk olahan perikanan terutama produk dalam bentuk makanan juga dapat mendorong upaya penganekaragaman pangan dan peningkatan konsumsi protein masyarakat. Salah satu jenis usaha pengolahan ikan yang baru di Desa Blanakan adalah
usaha pengolahan nugget ikan Putra Barokah yang didirikan pada November
2006. Permintaan produk nugget ikan Putra Barokah semakin meningkat, pada
tahun 2008 mencapai 400-1000 kemasan per hari dan pada awal tahun 2009
permintaan meningkat menjadi 700-1.747 kemasan per hari. Sedangkan
Kapasitas produksi perusahaan saat ini hanya mampu memenuhi permintaan
sebesar 700-1.000 kemasan per hari sehingga masih banyak permintaan yang
belum terpenuhi. Oleh karena itu, perusahaan berkeinginan untuk melakukan
pengembangan usaha. Namun, rencana pengembangan usaha tersebut
memerlukan sejumlah dana yang cukup besar sehingga perlu dipertimbangkan
apakah pengembangan usaha tersebut layak dan memberikan keuntungan yang
lebih besar dari usaha saat ini. Dengan demikian, diperlukan analisis kelayakan
usaha yang sedang berjalan saat ini dan kelayakan pengembangan usaha baik dari
aspek dari aspek finansial maupun non finansial. Adanya pengalaman perusahaan
berupa penurunan jumlah permintaan sebesar 46% dan kenaikan harga kemasan
sebesar 64,7%, membuat perusahaan perlu melakukan analisis sensitivitas untuk
mengetahui dampak yang terjadi terhadap kelayakan usaha secara finansial. Selain
itu, diperlukan juga analisis switching value untuk mengetahui tingkat dari kedua
perubahan tersebut yang masih dapat diterima agar usaha mencapai titik
impasnya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis kelayakan usaha pengolahan nugget ikan Putra Barokah ditinjau dari aspek non finansial, (2) menganalisis kelayakan usaha pengolahan nugget ikan Putra Barokah ditinjau dari aspek finansial, (3) menganilisis sensitivitas dan nilai pengganti atau switching value dari usaha pengolahan nugget ikan Putra Barokah. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai April 2009. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data hasil wawancara dengan pihak-pihak terkait dan observasi langsung di lapangan. Data
sekunder diperoleh dari hasil laporan perusahaan, artikel, studi literatur, internet,
serta data dari lembaga terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas
Perikanan dan Kelautan, Pemerintah Desa Blanakan, serta lembaga lain yang
terkait dengan penelitian ini. Alat pengumpul data atau instrumentasi yang
digunakan adalah alat pencatat, alat perekam, dan alat penyimpan elektronik.
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.
Analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui gambaran usaha pengolahan
nugget ikan Putra Barokah dan untuk mengkaji aspek teknis, institusional-
organisasi-manajerial, sosial lingkungan, komersial, dan ekonomi. Analisis
kuantitatif digunakan untuk menganalisis aspek finansial usaha Analisis
kuantitatif ini diolah dengan menggunakan software microsoft excel 2007.
Analisis finansial dilakukan dengan mengolah data menggunakan kriteria
kelayakan finansial yaitu Net Present value (NPV), Internal Rate of Return
(IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), dan Payback Period (PP). Analisis
sensitivitas dilakukan untuk melihat kepekaan usaha dalam menghadapi
kemungkinan perubahan-perubahan yang terjadi dan analisis switching value
untuk melihat sampai sejauh mana usaha ini masih layak untuk dijalankan dalam
menghadapi kemungkinan perubahan-perubahan tersebut. ...
Collections
- UT - Agribusiness [4611]