Perkembangan tegakan setelah penebangan di areal IUPHHK-HA PT. Barito Putera, Kalimantan Tengah
Abstract
Kegiatan penebangan pada kawasan hutan merupakan salah satu faktor
terjadinya perubahan pada struktur tegakan hutan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perkembangan tegakan serta komposisi hutan di areal IUPHHK-HA
PT. Barito Putera, Kalimantan Tengah khususnya pada area bekas tebangan (LOA)
2002, 2007, dan 2012 serta area belum ditebang tahun 2014 sebagai pembanding
(hutan primer). Berdasarkan pengamatan yang dilakukan secara umum jenis dari
Shorea leprosula mendominasi pada berbagai tingkat pertumbuhan di setiap lokasi
pengamatan. Kurva struktur tegakan yang terbentuk di semua lokasi pengamatan
berbentuk huruf “J” terbalik yang berarti bahwa kondisi hutan pada lokasi
pengamatan masih normal. Perkembangan pertumbuhan tegakan pada area bekas
tebangan dapat dikatakan berlangsung normal karena sedang dalam proses menuju
kondisi tegakan hutan normal kembali (primer). Potensi tegakan sebelum
penebangan tahun 2014 didapatkan data pohon inti sebanyak 103 pohon/ha dan
pohon masak tebang sebanyak 49 pohon/ha dengan volume 317.25 m3/ha. Pada
LOA 2012 jumlah pohon inti sebanyak 77 pohon/ha dan pohon masak tebang
sebanyak 51 pohon/ha dengan volume 584.84 m3/ha. LOA 2007 didapatkan pohon
inti sebanyak 93 pohon/ha dan pohon masak tebang 53 pohon/ha dengan volume
427.95 m3/ha. LOA 2002 didapatkan pohon inti sebanyak 75 pohon/ha dan pohon
masak tebang sebanyak 59 pohon/ha dengan volume 442.41 m3/ha. Perbedaan
perkembangan pertumbuhan pada lokasi pengamatan kemungkinan disebabkan
oleh kegiatan pembalakan liar (illegal logging) yang terjadi pada kawasan hutan
dan kerusakan tegakan tinggal (termasuk pohon inti) akibat kegiatan penebangan
dan pengangkutan. Keadaan hutan setelah penebangan dapat dikatakan dalam
kondisi hutan setelah tebangan yang seimbang karena masih tersedia pohon inti
lebih dari 25 pohon per-hektar sesuai dengan ketentuan pada sistem Tebang Pilih
Tanam Jalur (TPTJ) yang menunjukkan bahwa tegakan hutan bekas tebangan dapat
dimanfaatkan kembali pada rotasi tebang berikutnya
Collections
- UT - Silviculture [1361]