Analisi Penentuan Daur Finansial Hutan Tanaman Acacia crassicarpa di HPHTI Ekawana Lestaridharma Pekanbaru, Riua
Abstract
Hutan tanaman Acacia crassicarpa merupakan salah satu pola pengusahaan hutan sebagai pemasok bahan baku industri plywood, pulp dan kertas. Pengelolaan hutan tanaman 4. erassicarpa di HPHTI Ekawana LD jelas niemerlukan sumberdaya yang tidak sedikit, maka diperlukan cara pelaksanaan alokasi sumberdaya alam yang tepat yaitu dengan mempersiapkan pelaksanaan pengelolaan hutan secara cermat dan tepat agar sumberdaya yang digunakan terpakai secara efisien dan ekonomis.
Berkaitan dengan masalah di atas, perlu ditetapkan daur atau umur yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Dalam hal ini keuntungan tertinggi merupakan sasaran yang ingin dicapai oleh setiap pengelola hutan. Daur ini disebut dengan daur finansial. Dengan kata lain, pada daur tersebut pengusahaan hutan tanaman Acacia crassicarpa paling layak secara finansial untuk diusahakan.
Penetapan daur finansial dapat diketahui melalui dua macam pendekatan yaitu melalui Nilai Harapan Tanah dengan mengemukakan rumus Faustman din 3 (tiga) kriteria investasi yaitu NPV, BCR dan IRR. Ketiga kriteria ini sering disebut dengan indikator analisis kelayakan usaha.
Sistem silvikultur yang dilaksanakan oleh pihak pengelola HPHTI PT Ekawana Lestaridharma adalah sistem Tebang Habis Permudaan Buatan (THPB). Kegiatan pengelolaan ini dimulai dari tahun 1999 dan rencana penebangan akan dilaksanakan pada tahun 2006 dengan clear cutting system (tebang habis) sesuai dengan jumlah etat nya.
Kondisi tegakan A. crassicarpa di HPHTI PT Ekawana LD didominasi oleh tegakan blok VIII memiliki luas terbesar yaitu 2.134,81 ha dan rata-rata volume kayu per hektar yang terbesar terdapat pada blok III dan IV yaitu 202,31 m2. Kayu yang dihasilkan pada saat tebang akhir berupa kayu perkakas (moulding) dan kayu Bahan Baku Serpih (BBS). Produksi kayu untuk moulding terbesar dihasilkan pada akhir daur 4 tahun sebesar 77.257,641m. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan maksimal pohon Acacia crassicarpa diduga tercapai pada umur 4-5 tahun sesuai riap pertumbuhan 35 m² per tahunnya. Sedangkan untuk produksi kayu Bahan Baku Serpih (BBS) terbesar adalah pada akhir daur 4 tahun sebesar 309.030,564 sm. Volume produksi ini akan mempengaruhi pendapatan yang akan diperoleh dan juga pembayaran PSDH-nya…dst
Collections
- UT - Forest Management [3062]