| dc.description.abstract | Kinerja ekspor Indonesia pada tahun 2006 menunjukkan adanya trend positif. Kondisi ini sebagian besar didorong oleh meningkatnya ekspor komoditi non-migas, terutama dari sektor agroindustri. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa, total nilai ekspor Indonesia pada bulan Januari 2006 mencapai 7,51 miliar dollar Amerika Serikat (AS), dengan total ekspor dari non- mugas senilai 5,70 miliar dollar AS. Sedangkan total nilai ekspor Indonesia pada bulan Juli 2006 telah mencapai 8,82 miliar dollar AS, dan dari jumlah itu, sebesar 6,67 miliar dollar AS merupakan kontribusi sektor non-migas.
Salah satu komoditas non-migas yang secara konsisten terus meningkat nilai ekspomya adalah karet alam. Produk pertanian yang selama ini kurang mendapat perhatian pemerintah ini ternyata mulai menunjukkan prospeknya. Data dari BPS yang dirilis awal Februari 2007 membuktikan bahwa, selama tahun 2006 nilai ekspor karet alam dan barang karet lainnya telah mencatat rekor fantastis, yakni 5,54 miliar dollar AS. Padahal pada tahun 2005, nilai ekspor karet Indonesia masih berkisar 2,58 miliar dollar AS.
Perencanaan yang matang mutlak diperlukan dalam manajemen Program Revitalisasi Perkebunan Karet (PRPK) secara keseluruhan, agar program tersebut dapat berjalan efektif dan efisien untuk memperbaiki tingkat produktivitas kebun karet rakyat. Perencanaan dimaksud termasuk dalam hal penentuan lokasi pelaksanaan PRPK. Departemen Pertanian Republik Indonesia (Deptan RI) sendiri melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) sebagai perumus PRPK telah menetapkan 13 propinsi sebagai lokasi sasaran pelaksanaan program tersebut.
Penyusunan prioritas lokasi pelaksanaan menjadi suatu hal yang perlu dilakukan dalam perencanaan manajemen PRPK. Penyusunan prioritas tersebut otomatis memerlukan informasi ramalan produktivitas karet alam nasional yang mungkin terjadi dalam empat tahun ke depan, khususnya di 13 propinsi sasaran pelaksanaan PRPK. Oleh karena itu, studi yang berfokus pada peramalan pro- duktivitas karet alam nasional secara ilmiah menjadi sangat dibutuhkan.
Penelitian ini diarahkan untuk: (1) mengidentifikasi pola data produk- tivitas karet alam nasional selama 27 tahun terakhir dan memilih metode peramalan kuantitatif terbaik untuk meramalkan produktivitas tersebut dalam empat tahun ke depan, (2) meramalkan produktivitas karet alam nasional dalam empat tahun ke depan (dari tahun 2007 hingga tahun 2010), serta (3) mengkaji implikasi hasil ramalan tersebut terhadap pelaksanaan PRPK dan pengelolaan perkebunan karet di Indonesia secara umum
Pengumpulan data/informasi dalam penelitian ini terpusat di Jakarta, tepatnya di Kantor Pusat Departemen Pertanian yang berlokasi di Jalan Harsono RM. nomor 3. Pemilihan lokasi penelitian ditentukan dengan pertimbangan bahwa instansi tersebut menyediakan dan mengelola data/informasi perkaretan nasional. Sementara proses pengolahan data/informasi yang telah terkumpul dilakukan di Bogor. Proses penelitian berlangsung selama empat bulan, mulai bulan Maret hingga Juli 2007.
Data yang dikumpulkan dan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer diperoleh dari hasil diskusi langsung dengan beberapa staf dari Sub- direktorat Tanaman Karet dan Getah, Ditjenbun, Deptan. Data sekunder dipe- roleh dari berbagai pihak dan media (baik cetak maupun elektronik), seperti Lembaga Riset Perkebunan Indonesia di Bogor, Laporan Statistik Perkebunan Karet Indonesia yang diterbitkan oleh Ditjenbun (terbitan tahun 1980 hingga tahun 2006), skripsi, tesis, disertasi, internet, dan media informasi lainnya yang terkait dengan topik penelitian.
Data utama yang diolah dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data produksi karet alam dalam wujud karet kering (dried natural rubber) beserta data luasan panennya. Beberapa data lain seperti data perkembangan volume dan nilai ekspor karet alam/barang karet lainnya, data proyeksi pro- duksi dan luas areal perkebunan karet nasional tahun 2007 hingga tahun 2010, serta data/informasi yang terkait dengan PRPK di Indonesia, merupakan data- data penunjang yang dimaksudkan untuk memperkuat argumen dalam pemba
hasan hasil penelitian ini. Data dan informasi yang diperoleh menjadi input dalam penelitian ini. Data/informasi kualitatif disajikan dalam bentuk tabulasi yang disertai narasi singkat dan dianalisis secara deskriptif. Sedangkan data kuantitatif diolah dan dianalisis dengan bantuan perangkat lunak (software) Microsoft Excel 2007, Quantitative Systems for Business (QSB) version 3.0, Minitab version 13.20, dan SPSS version 15.0. Hasil olahan data kuantitatif selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, disertai penjelasan naratif.
Pola dari setiap data produksi dried natural rubber dan luasan panennya diidentifikasi secara visual, dengan mengamati dan menganalisis grafik plot data dan grafik plot autokorelasi yang terbentuk. Plot data dilakukan dengan meng gunakan software MS.Excel 2007, sedangkan plot autokorelasi dilakukan dengan bantuan software Minitab version 13.20. Hasil yang diperoleh dari proses identi- fikasi pola data adalah bentuk pola data, yang selanjutnya disesuikan dengan
metode peramalan yang dianggap cocok untuk disimulasikan. Tahap lanjutan yang dilakukan dalam proses pengolahan data adalah simulasi metode peramalan kuantitatif time-series yang sesuai dengan pola yang
terbentuk dari setiap data. Metode yang disimulasikan dalam penelitian ini ada- lah metode Moving Average, Double Moving Average, Single Exponential Smoothing, Brown's Double Exponential Smoothing, Holt's Double Exponential Smoothing, Win- ters Multiplicative, Trend Linear, Trend Quadratic, Trend Exponential Growth Decom- position Additive, Decomposition Multiplicative, dan metode ARIMA... | id |
