dc.description.abstract | Salah satu cara mengolah ikan tenggiri adalah dengan mengubah bentuk
ikan tenggiri menjadi produk kerupuk. Pengolahan ikan tenggiri menjadi kerupuk
merupakan salah satu usaha untuk mengatasi pendeknya umur simpan ikan
tenggiri segar. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data perubahan mutu
kerupuk ikan tenggiri dengan kemasan Polyprophylene (PP) dan High Density
Polyethylene (HDPE) pada suhu penyimpanan yang berbeda selama jangka waktu
tertentu serta menentukan sisa umur simpan kerupuk ikan tenggiri pada kemasan
dan suhu penyimpanan yang berbeda.
Parameter mutu yang diuji untuk menentukan sisa umur simpan produk
adalah kadar air, kerenyahan dan kadar asam lemak bebas. Titik kritis yang
didapat dengan melakukan uji penerimaan oleh panelis adalah kadar air kritis
(4,5%), kerenyahan kritis (1,1 N) dan kadar asam lemak bebas kritis (0,928%).
Kadar air kerupuk ikan tenggiri selama penyimpanan mengalami
peningkatan pada kedua jenis bahan kemasan. Laju peningkatan (k) kadar air
kerupuk ikan tenggiri pada suhu ruangan (25oC) dalam kemasan PP adalah
0,0506% per hari dan untuk kemasan HDPE adalah 0,0578% per hari.
Kerenyahan kerupuk ikan tenggiri berkaitan dengan nilai kadar air.
Kerupuk ikan tenggiri selama penyimpanan mengalami peningkatan nilai
kekerasan pada kedua jenis bahan kemasan. Semakin besar nilai kekerasan maka
semakin berkurang kerenyahan kerupuk ikan tenggiri tersebut. Laju penurunan (k)
kerenyahan kerupuk ikan tenggiri pada suhu ruangan (25oC) dalam kemasan PP
adalah 0,0113 N per hari dan untuk kemasan HDPE adalah 0,0176 N per hari.
Kadar asam lemak bebas kerupuk ikan tenggiri selama penyimpanan mengalami
peningkatan pada kedua jenis bahan kemasan. Laju peningkatan (k) kadar asam
lemak bebas kerupuk ikan tenggiri pada suhu ruangan (25oC) dalam kemasan PP
adalah 0,0045% per hari dan untuk kemasan HDPE adalah 0,0050% per hari | id |