Show simple item record

dc.contributor.advisorYusalina
dc.contributor.authorWijaya, Apip
dc.date.accessioned2023-11-02T06:12:49Z
dc.date.available2023-11-02T06:12:49Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130222
dc.description.abstractAbon ikan merupakan salah satu komoditi pangan perikanan yang prospektif untuk dikembangkan. Potensi sumberdaya perikanan yang melimpah dan semakin membaiknya iklim bisnis di Indonesia membuka peluang yang cukup besar bagi pengusaha untuk berinvestasi lebih besar dalam pengembangan agroindustri abon ikan. Salah satu produsen abon ikan yang telah lama eksis pada bisnis ini adalah Kelompok Usaha Bersama (KUB) Hurip Mandiri. Pergeseran sistem ekonomi produksi ke ekonomi pasar telah mewarnai perkembangan bisnis abon ikan. Semakin meningkatnya persaingan antar produsen abon ikan dan terjadinya perubahan selera konsumen, menuntut KUB Hurip Mandiri meningkatkan standar kualitas dan pelayanannya. Untuk menjaga konsistensi kualitas produk yang dihasilkan dan meningkatkan persaingan di pasaran, sangat diperlukan pemahaman mengenai tingkat preferensi konsumen terhadap keputusan pembelian abon ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik responden abon ikan, serta menganalisis preferensi dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian abon ikan. Penelitian dilakukan di Kabupaten Sukabumi dengan metode accidental sampling dengan jumlah responden sebanyak 100 orang yang terbagi dua yaitu responden yang membeli abon ikan dan abon daging, dengan syarat pernah mengkonsumsi abon ikan dan berumur 16 tahun ke atas. Responden yang belum pernah mengkonsumsi abon ikan dilakukan edible test. Pengambilan responden abon ikan difokuskan di tempat-tempat yang menjual abon ikan seperti pasar Darmaga Palabuhanratu, pasar Kongsi Palabuhanratu dan KUB Hurip Mandiri sebagai tempat produksi. Pengambilan responden abon daging difokuskan di warung-warung, toko, dan minimarket yang menjual abon daging yang lokasinya tidak berjauhan dengan tempat penjualan abon ikan. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data yang terhimpun kemudian diolah secara manual untuk mempermudah penginputan data pada paket aplikasi komputer. Pengidentifikasian karakteristik responden abon ikan digunakan dengan tabulasi silang pada analisis statistik deskriptif, sedangkan untuk menganalisis preferensi konsumen berdasarkan kombinasi atribut produk abon ikan digunakan analisis konjoin. Untuk mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian abon ikan digunakan analisis regresi logistik. Proses pengolahan data dilakukan dengan bantuan paket aplikasi SPSS 13.0 for Windows. Hasil survey menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah perempuan, berusia antara 32-39 tahun, dan berasal dari Kabupaten Sukabumi. Berdasarkan status pernikahan, sebagian besar responden sudah menikah dengan jumlah anggota keluarga sebanyak 4-5 orang. Dilihat dari tingkat pendidikan, sebagian besar adalah sarjana yang berprofesi sebagai pegawai negeri dan karyawan dengan rata-rata pendapatan antara 1.100.001 sampai 1.950.000 rupiah. Hasil analisis konjoin menunjukkan bahwa tingkat kepentingan relatif atribut yang paling dipertimbangkan responden dalam melakukan keputusan pembelian abon ikan secara berurutan adalah atribut rasa (46,42 persen), volume (15,78 persen), kemasan (15,24 persen), tekstur (14,03 persen), aroma (11,54 persen) dan atribut warna (6,99 persen). Pertimbangan konsumen terhadap atribut rasa sangat dominan sekali, karena pertimbangan rasa terhadap produk dapat menjadi indikator utama seseorang menyukai produk tertentu atau tidak. Secara umum, responden lebih menyukai rasa manis-pedas dengan nilai kegunaan sebesar 2,0313, selanjutnya responden lebih menyukai volume 100 gram (0,3942), kemasan plastik (0,0592), tekstur halus (0,0344), aroma tidak khas ikan (0,0344) dan warna kecoklatan (0,0394). Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian abon ikan di Kabupaten Sukabumi adalah status perkawinan dan alasan pembelian. Responden yang sudah menikah cenderung akan melakukan keputusan pembelian dibandingkan dengan responden yang tidak menikah. Hal ini dilihat berdasarkan nilai odds (Exp(B)) status pernikahan(1) sebesar 0,017 yang menunjukkan adanya kecenderungan keputusan pembelian responden yang tidak menikah lebih rendah 0,017 kali dari keputusan pembelian responden yang sudah menikah. Hal ini diperkuat oleh selang kepercayaan 95 persen, dimana nilai parameter rasio odds variabel status pernikahan(1) berkisar antara 0 sampai 0,807 (lebih kecil dari satu) yang menunjukkan bahwa pada populasi sesungguhnya, keputusan pembelian pada orang yang tidak menikah lebih rendah dibandingkan keputusan pembelian orang yang sudah menikah. Variabel lain yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian abon ikan adalah alasan pembelian. Nilai dugaan rasio odds alasan pembelian(1) sebesar 6,073 yang menunjukkan bahwa keputusan pembelian yang dipengaruhi atas keinginan sendiri lebih tinggi 6,073 kali dibandingkan keputusan pembelian yang dipengaruhi oleh keluarga atau teman. Selang kepercayaan 95 persen variabel alasan pembelian memperlihatkan nilai parameter rasio odds berkisar antara 1,039 sampai 35,487 (Lebih besar dari satu). Hal ini menunjukkan bahwa keputusan pembelian masyarakat yang sesungguhnya lebih banyak dipengaruhi oleh keinginan sendiri daripada keluarga atau kerabatnya. Hal ini disebabkan, sebagian besar konsumen yang membeli abon ikan bertujuan bukan hanya untuk konsumsi pribadi, namun juga untuk makanan oleh-oleh, yang sifatnya tidak dipengaruhi oleh orang lain. Responden yang demikian, sebagian besar adalah para wisatawan atau responden yang sengaja datang ke Palabuhanratu untuk bekerja atau keperluan lainnya. Berdasarkan penelitian tersebut, KUB Hurip Mandiri diharapkan lebih memfokuskan pada variasi rasa abon ikan, dengan jenis rasa yang perlu dikembangkan adalah rasa manis-pedas. Tekstur pun demikian, adanya keinginan konsumen terhadap tekstur halus menuntut KUB Hurip Mandiri melakukan variasi tekstur abon ikan. Untuk meningkatkan nilai penjualan produk, KUB Hurip Mandiri selain menjual produk pada saluran distribusi yang telah ada, juga perlu melakukan penjualan di warung warung, toko-toko, restoran dan rumah makan atau membuka gerai baru bernuansa keluarga di sepanjang pantai wisata Palabuhan ratu dan Cisolok yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan domestik maupun asing.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcPemasaran dan manajemen pemasaranid
dc.titleAnalisis preferensi konsumen terhadap pengembangan produk abon ikan kelompok usaha bersama (KUB) Hurip Mandiri:kasus konsumen abon ikan di Kabupaten Sukabumiid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record