dc.description.abstract | Mobilitas penduduk adalah fenomena dunia yang terjadi karena adanya
peningkatan kesenjangan kondisi kehidupan antar wilayah desa dan kota. Pembangunan
lebih banyak difokuskan pada wilayah perkotaan, sehingga menyebabkan perpindahan
penduduk dari desa ke kota. Pembangunan yang tidak seimbang antar daerah
menyebabkan perpindahan penduduk yang dapat menimbulkan masalah, baik di daerah
yang ditinggalkan maupun daerah yang dituju. Daya tarik kota, kesempatan memperoleh
pendidikan, kesempatan memperoleh pekerjaan yang lebih baik dan penawaran jasa
lainnya merupakan bagian dari proses modernisasi dan merupakan komponen yang dapat
memotivasi sehingga memperbesar arus perpindahan, baik untuk tujuan menetap,
sementara ataupun sirkuler. Penelitian ini mengkaji: 1) Motivasi yang melatarbelakangi migran etnis Batak Mandailing untuk bermigrasi, 2) Bagaimana interaksi sosial yang terjalin antara migran dengan penduduk asli dan dengan migran satu etnis, 3) Perubahan pola sikap, pola tindak dan pola sarana yang terjadi pada migran Batak Mandailing di Desa Ciomas Rahayu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan analisis pendekatan eksplanasi. Strategi penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Tipe studi kasus yang digunakan yaitu studi kasus instrumental. Pemilihan subyek penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan unit analisis individu migran Batak Mandailing yang berjumlah 15 orang. Penelitian ini dilakukan di Desa Ciomas Rahayu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Analisis data
kualitatif dilakukan melalui tiga jalur analisis yaitu reduksi data, penyajian data secara
deskritif dan penarikan kesimpulan. | id |