Dampak pola temporal curah hujan terhadap aktivitas pola tanam dan pendapatan petani (Studi kasus: Desa Pasirgaok, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor)
Abstract
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah 1) mengkaji strategi adaptasi dalam budidaya padi dan palawija yang dilakukan oleh petani di Desa Pasirgaok, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor sebagai upaya dalam mengantisipasi dampak pola temporal curah hujan, 2) mengestimasi perubahan input, output, dan pendapatan petani di Desa Pasirgaok, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor selama tahun 2010-2011 akibat pola temporal curah hujan, dan 3) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi petani untuk melakukan perubahan pola tanam sebagai respon akibat pola temporal curah hujan.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui proses wawancara langsung dengan petani di Desa Pasirgaok, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah disiapkan. Data sekunder merupakan data pendukung yang diperoleh melalui berbagai sumber data yang relevan berupa buku referensi, laporan kegiatan, jurnal ilmiah, internet, serta informasi dan sumber dari instansi terkait seperti Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor serta Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor.
Sebanyak 20 petani responden melakukan adaptasi berupa merubah pola tanam, sebanyak 12 petani responden memperbanyak penggunaan obat, dan sebanyak empat petani responden memperbaiki cara pengolahan tanah. Pendapatan petani di Desa Pasirgaok mengalami perubahan akibat adanya pola temporal curah hujan. Pada umumnya, petani yang melakukan adaptasi khususnya merubah pola tanam memiliki pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan petani yang tidak melakukan adaptasi. Faktor yang signifikan mempengaruhi petani dalam melakukan perubahan pola tanam yaitu lama bertani dengan nilai Sig. sebesar 0,045 pada taraf nyata lima persen (α=5 persen) dengan nilai Exp(B) atau Odds Ratio yang diperoleh adalah sebesar 2,15, sedangkan faktor yang tidak signifikan mempengaruhi petani dalam melakukan perubahan pola tanam yaitu usia, pengetahuan petani mengenai perubahan unsur iklim, dan keikutsertaan petani dalam kelompok tani. Diperlukan pendidikan petani serta program penyuluhan bagi petani dalam upaya meningkatkan pemahaman terhadap perubahan unsur iklim melalui peningkatan praktik Sekolah Lapang Perubahan Iklim dan perbaikan, pengembangan, serta pemerataan infrastruktur pertanian khususnya jaringan irigasi untuk meningkatkan produksi pertanian dalam mengatasi pola temporal curah hujan.