Kajian pendapatan usahatani dan faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan padi sri [System of Rice Intensification] di Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta
Abstract
Pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi merupakan salah satu hal menyebabkan masih tinggnya permintaan akan beras. Berbagai upaya telah dilakukan untuk melakukan pemenuhan akan konsumsi beras melalui produk dalam negeri. SRI merupakan salah satu bentuk inovasi dalam sistem usahatani padi. Sistem ini mempunyai keunggulan dalam menghasilkan produksi yang lebih tinggi dari sistem konvensional, namun masih sulit diadopsi oleh petani karena dianggap rumit dalam hal budidayanya. Terdapatnya petani yang telah mengadopsi sistem SRI dan yang masih menggunakan padi konvensional menarik untuk dikaji.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat pendapatan usahatani padi SRI dengan tingkat pendapatan usahatani padi konvensional dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi petani menerapkan metode pertanian padi SRI di Kecamatan Pasawahan Kabupaten Purwakarta. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara terstruktur, yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada petani responden berdasarkan kuesioner yang telah disiapkan. Responden adalah petani yang melakukan usahatani padi SRI dan padi konvensional. Jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 60 petani, yang terdiri dari 30 petani padi SRI dan 30 petani padi konvensional sebagai pembanding yang diambil secara acak sederhana (simple random sampling). Data sekunder diperoleh dari Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Purwakarta, Kantor Dinas Kecamatan Pasawahan, dan
Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Pasawahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode SRI menguntungkan untuk diterapkan walaupun tingkat pendapatan usahatani yang diterima tidak berbeda dengan metode konvensional. Metode SRI memberikan penghematan sebesar 56,75 persen untuk biaya benih, meningkatkan 2,89 persen produktivitas dan 1,84 persen harga jual gabah kering giling, namun metode ini memberikan peningkatan biaya dalam penggunaan tenaga kerja manusia sebesar 30,83 persen. Terjadinya peningkatan biaya untuk tenaga kerja manusia pada usahatani SRI, mencerminkan bahwa usahatani ini lebih efisien diterapkan pada usahatani dengan proporsi penggunaan tenaga kerja dalam keluarganya relatif tinggi. Usahatani jenis ini lebih banyak digunakan oleh petani dengan karakteristik penguasaan lahan yang sempit dan milik sendiri. ...
Collections
- UT - Management [3455]