Penggunaan Pupuk Daun dan Air Kelapa sebagai Media Preservasi in Vitro Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) CV. Sukuh
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan media preservasi in vitro
altematif yang efektif dan efisien pada ubi jalar (lpornoea batatas L.) cv. Sukuh.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan dua faktor, yaitu: 1). garam mineral yang terdiri dari 4 taraf yaitu
MS (MS, ½ MS) dan pupuk daun (konsentrasi 1 g/1 dan 0,5 g/1); 2). bahan organik
yang terdiri dari 2 taraf yaitu vitamin dan air kelapa 10%. Paclobutrazol sebanyak
0,2 mg/1 dan manitol 40 g/1 ditambahkan pada setiap perlakuan. Kombinasi dari
kedua faktor tersebut menghasilkan delapan macam perlakuan. Setiap perlakuan
memiliki 15 ulangan dengan dua eksplan per botol kultur. Setiap ulangan dihitung
sebagai satu satuan percobaan sehingga total jumlah satuan percobaan adalah
sebanyak 120 satuan percobaan.
Faktor garam mineral (MS, ½ MS, Gandasil 1 g/1, Gandasil 0.5 g/1)
memberikan pengaruh yang beragam pada berbagai peubah, sedangkan bahan
organik (vitamin dan air kelapa 10%) berpengaruh tidak nyata di semua paramater
pada semua masa simpan. Pada akhir masa pengamatan ( 12 MST), interaksi
antara garam mineral dengan bahan organik memberikan pengaruh yang nyata
pada tinggi, jumlah daun dan jumlah tunas.
Pengaruh interaksi antara garam mineral ½ MS dan vitamin maupun air
kelapa terlalu besar, sehingga tidak mendukung tujuan preservasi. Padahal media
kultur yang diharapkan untuk pemeliharaan plasma nutfah secara in vitro adalah
media yang mampu memperpanjang interval subkultur eksplan. Oleh karena itu
media yang tepat untuk dijadikan sebagai media preservasi altematif adalah media
yang mengandung Gandasil 0.5 g/1 + air kelapa 10%.