dc.description.abstract | Daging ayam merupakan jenis daging putih yang dapat diperoleh dalam bentuk segar ataupun bentuk produk olahannya. Produk olahan daging ayam diantaranya adalah sosis ayam, nugget ayam, dan bakso ayam. Bakso yang disukai adalah bakso yang kenyal dan kompak, dalam pengolahannya perlu ditambahkan bahan pengenyal misalnya sodium tripolyfosphat (STPP). Khitosan merupakan senyawa organik yang diperoleh dari hasil pengolahan limbah cangkang udang mempunyai sifat pengemulsi sehingga khitosan dapat digunakan sebagai pengemulsi pada bakso. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan gizi dan sifat organoleptik
bakso ayam broiler. Perlakuan pada penelitian ini yaitu substitusi khitosan 0%, 50%
dan 100% terhadap konsentrasi STPP yang digunakan yaitu 0,3% dari berat daging.
Peubah yang diamati adalah kandungan gizi bakso dengan menggunakan analisis
proksimat (kadar air, protein, lemak dan abu), karbohidrat dihitung dengan
menggunakan rumus carbohydrate by difference, total serat makanan secara
komposit dan sifat organoleptik bakso ayam diuji dengan menggunakan uji ranking.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola searahi
dengan tiga taraf perlakuan dan empat ulangan. Hasil analisis gizi dan organoleptik
diuji dengan menggunakan analisis ragam dan bila terdapat perbedaan yang nyata
maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Data hasil uji ranking ditransformasikan
terlebih dahulu menjadi besaran angka menggunakan tabel Fisher dan Yates. Penggunaan khitosan sebagai pengganti STPP mempengaruhi kadar protein, kadar karbohidrat dan kadar lemak. Berdasarkan berat kering, bakso ayam broiler dengan substitusi khitosan 50% dan 100% terhadap konsentrasi STPP yang digunakan mempunyai kadar protein lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan substitusi khitosan 0%, namun sebaliknya untuk kadar lemak dan karbohidrat. Total serat makanan bakso ayam broiler dengan substitusi khitosan 50% dan 100% lebih tinggi bila dibandingkan dengan bakso ayam broiler tanpa khitosan (substitusi khitosan 0%). Berdasarkan hasil uji organoleptik diperoleh bahwa panelis menilai wama dari bakso ayam antar perlakuan berbeda nyata (P<0,05) sedangkan untuk
rasa, aroma, tekstur dan kekenyalan tidak berbeda | id |