Bobot Badan dan Ukuran Tubuh Persilangan Ayam Lokal dengan Ayam Ras Pedaging Umur 2 sampai 12 Minggu
Abstract
Ayam lokal termasuk kedalam keanekaragaman hayati ternak yang belum dikembangkan secara optimal oleh masyarakat karena memiliki ukuran tubuh yang kecil dan pertumbuhannya yang lambat. Salah satu cara untuk menutupi kelemahan tersebut adalah melakukan persilangan dengan ayam ras pedaging. Salah satu sifat yang mencerminkan peningkatan performa dari hasil persilangan adalah ukuran tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji ukuran tubuh dan bobot badan ayam hasil persilangan antara 3 jenis ayam lokal dengan ayam ras pedaging umur 2 sampai 12 minggu serta mengkaji ukuran-ukuran tubuh yang mempunyai hubungan erat dengan bobot badan. Ayam yang digunakan sebanyak 98 ekor DOC baik jantan maupun betina terdiri dari ayam kampung ras pedaging (KPd) sebanyak 18 ekor, ayam merawang ras pedaging (MPd) 37 ekor, dan ayam pelung ras pedaging (PPd) 43 ekor. Peubah yang diamati adalah bobot badan, panjang punggung, panjang dada, lingkar dada, lebar dada, panjang tibia, panjang femur, dan panjang shank. Data penelitian dianalisis menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) untuk mengetahui perbedaan beberapa ukuran tubuh antara 3 jenis ayam persilangan yang dibandingkan antara sesama jenis kelamin dan aalisis korelasi untuk mencari keeratan ukuran tubuh terhadap bobot badan. Secara umum seluruh ukuran tubuh dapat digunakan sebagai penduga bobot badan umur 12 minggu kecuali panjang punggung. Ukuran tubuh sebagai penduga bobot badan pada setiap jenis ayam persilangan berbeda. Tetapi, ukuran tubuh yang dapat digunakan sebagai penduga bobot badan umur 12 minggu pada ayam PPd jantan adalah panjang femur dan ayam PPd betina adalah panjang dada. Ayam KPd jantan dan betina adalah panjang punggung serta ayam MPd jantan adalah panjang femur dan ayam MPd betina adalah lingkar dada. Ukuran-ukuran tubuh ayam PPd jantan dan betina lebih kecil dibanding ayam KPd dan ayam MPd.