Show simple item record

dc.contributor.advisorPrartono, Tri
dc.contributor.advisorUlumuddin, Yaya I.
dc.contributor.authorSimbolon, Nofaria
dc.date.accessioned2023-11-01T11:54:09Z
dc.date.available2023-11-01T11:54:09Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129898
dc.description.abstractFungsi Ekologi padang lamun telah banyak diteliti, namun tidak pada peran padang lamun sebagai ekosistem yang mampu menyerap karbon dan menimbunnya dalam bentuk biomassa (daun, seludang, akar dan rhizoma) maupun sedimen di laut. Kapasitas penyimpan karbon ini dapat dilihat dari tingkat produktivitas (g C/ m2/ hr) dan karbon tersimpannya pada selang waktu tertentu. Penelitian ini bertujuan menentukan kandungan karbon organik yang tersimpan dalam bentuk biomassa serta menentukan kapasitas padang lamun dalam menyerap karbon berdasarkan produktivitas dan karbon tersimpannya. Penelitian ini merupakan bagian dari kegiatan penelitian Laboratorium Biologi Laut, Pusat Penelitian Oseanografi – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2OLIPI) dan dilakukan pada bulan April dan Mei 2009 di Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Penentuan kandungan karbon pada ekosistem padang lamun dilakukan pada padang lamun dengan satu jenis dan beberapa jenis lamun. Besarnya karbon yang tersimpan pada padang lamun (lamun, serasah lamun) dan sedimen (sedimen dan sedimen terperangkap) dapat dilihat dalam bentuk biomassa (gr C), serta produktivitasnya (g C/ m2/ hr). Pengamatan pertumbuhan dan sedimen terperangkap dilakukan selama lima hari, sedangkan pengamatan serasah dilakukan selama 10 hari. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa below ground terutama rhizoma mempunyai biomassa karbon tersimpan terbesar 168,43 g C m-2 pada jenis lamun Enhalus acoroides, 44,04 g C m-2 pada jenis Thallasia hemprichii dan 9,16 g C m- 2 pada Cymodocea rotundata. Kandungan karbon tersimpan pada sedimen berkisar antara 3,025 – 4,835 g C/ m3, dimana terbesar di temukan pada lokasi Pulau Pari bagian utara dengan jenis substrat pasir sangat halus. Tingkat pertumbuhan daun muda pada tiga jenis lamun yang diteliti lebih cepat dibandingkan pertumbuhan daun tuanya, dimana produktivitas terbesar yaitu 1,53 g C/ m2/ hr. Kandungan karbon total pada sedimen terperangkap yang ditemukan pada daerah di bawah mangrove merupakan terbesar dibandingkan pada daerah diantara lamun dan mangrove serta daerah di bawah lamun. Produksi serasah yang didapat pada padang yang terdiri dari beberapa jenis dalam bentuk biomassa maupun karbon tersimpannya lebih banyak dibandingkan pada padang lamun dengan satu jenis. Karbon tersimpan yang berasal dari serasah mencapai 0,38 – 0,85 g C/ m2/ h pada bagian yang melayang dan 1,22 – 2,89 g C/ m2/ h pada serasah yang tenggelam.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMarine Science Technologyid
dc.subject.ddcSeagrassid
dc.titleKarbon tersimpan dan produktivitas padang lamun di Pulau Pari, Kepulauan Seribuid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordBogor Agricultural Universityid
dc.subject.keywordInstitut Pertanian Bogorid
dc.subject.keywordIPBid
dc.subject.keywordEnhalus acoroidesid
dc.subject.keywordSeagassid
dc.subject.keywordAngiospermaeid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record