Show simple item record

dc.contributor.advisorMunandar, Jono M.
dc.contributor.authorWungo, Emiliana Yustina
dc.date.accessioned2023-11-01T11:42:30Z
dc.date.available2023-11-01T11:42:30Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129889
dc.description.abstractKonsep yang diusung bagi pengelolaan kawasan ekowisata Mbeliling adalah pengelolaan secara kolaboratif antara Kelompok ekowisata dan para stakeholder dengan tetap melestarikan lingkungan alam untuk pemanfaatan yang berkelanjutan. Posisi ekowisata Mbeliling yang berada dekat dengan kawasan TN Komodo dan TN Kelimutu menyebabkan pengelolaan ekowisata Mbeliling perlu memiliki keunikan yang berbeda dengan 2 kawasan taman nasional tersebut. Oleh karena itu untuk dapat bersaing, pengelolaan kawasan ekowisata Mbeliling perlu memiliki strategi yang tepat termasuk dalam hal pemasarannya. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan kawasan ekowisata Mbeliling dari strategi pemasaran; 2) merumuskan strategi pemasaran yang tepat untuk pengembangan ekowisata Mbeliling. Pengambilan data dilakukan dengan FGD pada tingkat kelompok masyarakat dan stakeholder (pemerintah, agen perjalanan dan lembaga pendamping). FGD ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Hasil identifikasi ini kemudian melewati tahap masukan, yang dianalisis dengan menggunakan matriks IFE dan EFE. Tahap berikutnya adalah tahap pencocokan dengan menggunakan matriks SWOT untuk mendapatkan strategi alternatif. Tahapan terakhir dari analisis ini adalah mengolah strategi SWOT strategi prioritas dengan menggunakan AHP. Prioritas alternatif strategi yang direkomendasikan bagi pengembangan pemasaran ekowisata Mbeliling adalah: 1) penetapan daya dukung kawasan terhadap pengunjung untuk beberapa produk ekowisata yang ditawarkan seperti: danau vulkanik, air panas, air terjun, tracking, camping ground area melalui kerjasama dengan lembaga lokal dan pemerintah; 2) peningkatan kapasitas dan kelembagaan kelompok ekowisata tentang ekowisata, pengelolaan berkelanjutan yang berbasis pelestarian lingkungan, pengembangan kapasitas kelompok ekowisata dalam berbahasa, dan teknik pelayanan pengunjung serta keterampilan dalam pembuatan produk-produk kerajinan tangan; 3) dengan ditetapkan pariwisata sebagai leading sector pembangunan dan Flores sebagai destinasi pariwisata, maka pengelola mendorong pemerintah untuk memberikan prioritas pada penyediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan ekowisata seperti: jalan, MCK, pos penjagaan dan pusat informasi; 4) penyadartahuan dan edukasi kepada masyarakat untuk tetap melestarikan budaya lokal sebagai daya tarik obyek wisata, pelestarian lingkungan dengan memaksimalkan infrastruktur yang telah tersedia untuk mengantisipasi masuknya pesaing baru; 5) memaksimalkan sarana dan prasarana pendukung yang dikelola oleh kelompok ekowisata seperti home stay, peralatan tarian, pusat informasi untuk kegiatan ekowisata dengan tetap menjamin kelestarian lingkungan untuk mengantisipasi persaingan; 6) menetapkan STP dan SOP untuk mengantisipasi persaingan dan dapat memberikan pelayanan terbaik bagi pengunjung.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEconomics and Development Studies - Managementid
dc.titleStrategi Pemasaran Ekowisata Mbeliling Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timurid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordStrategi pemasaranid
dc.subject.keywordEkowisataid
dc.subject.keywordMbelilingid
dc.subject.keywordFloresid
dc.subject.keywordNusa Tenggara Timurid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record