| dc.description.abstract | Penelitian ini dilatarbelakangi oleh situ merupakan salah satu kawasan perairan tergenang yang juga memerlukan upaya pelestarian (Odum 1993). Penelitian mengenai situ di Jakarta terutama hubungan antara situ dengan manusia masih jarang ditemui. Ditambah dengan banjir yang melanda Jakarta, yang merupakan dampak dari kerusakan situ di Jabodetabek, telah menarik minat peneliti untuk mengetahui lebih jauh tentang situ dan hubungannya dengan manusia di sekitarnya.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk: 1) Membandingkan kondisi ekosistem Situ Babakan pada dekade 1990-an dengan saat ini. 2) Mengidentifikasi faktor- faktor yang menyebabkan perubahan ekosistem Situ Babakan. 3) Menganalisis dampak perubahan Situ Babakan terhadap kehidupan penduduk sekitar. Situ Babakan adalah suatu kawasan perairan tergenang
yang berada di dalam wilayah Perkampungan Budaya Betawi (PBB), Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Wilayah yang termasuk ke dalam kawasan Situ Babakan adalah wilayah RW 08. Jumlah penduduk RW 08 Situ Babakan adalah 4.566 jiwa. Sebagian besar penduduk adalah penduduk asli Betawi dan beragama Islam.
Ekosistem Situ Babakan tidak terlepas dari lingkungan di sekitarnya termasuk pula manusia yang hidup berdampingan dengan situ. Ekosistem situ ini mengalami kondisi yang berubah-ubah. Pada dekade 1990-an, Situ Babakan sudah menjadi sumberdaya yang memberikan penghidupan bagi penjala. Penghidupan penjala semakin berkembang ketika mereka memulai usaha budidaya ikan air tawar yang juga ditempatkan di situ ini. Akan tetapi, semua kegiatan itu tidak berlangsung lama. Sejak tahun 2005 mulai ada pelarangan untuk melakukan budidaya ikan di situ tersebut.
Pelarangan untuk memanfaatkan Situ Babakan sebagai lokasi usaha sebenarnya sudah direncanakan sejak dikeluarkannya SK. Gubernur No. 92 Tahun 2000. SK Gubernur ini berisi tentang penataan PBB di Situ Babakan. Mulai saat itulah awal perubahan Situ Babakan terjadi.
Perubahan kondisi yang terjadi di Situ Babakan adalah perubahan luas dan kedalaman badan air situ, perubahan warna air situ, jenis dan kelimpahan ikan dalam situ, tanaman di sekitar situ, jalan sekitar, jumlah bangunan rumah, jumlah warung, mata pencaharian penduduk sekitar, dan penguasaan lahan (akses). Selain itu, situ ini juga mengalami perubahan fungsi dari sebelumnya dapat dimanfaatkan
oleh penduduk untuk mencari ikan, kini menjadi fungsi pariwisata. | id |
