dc.description.abstract | Produksi daging yang berasal dari bangsa sapi potong lokal belum mampu Eemenuhi permintaan daging untuk konsumsi. Hal ini merangsang pengusaha untuk mendatangkan sapi bakalan yang akan digemukkan. Sapi bakalan impor yang sukai oleh pengusaha diantaranya bangsa sapi ACC dara (heifer) dan jantan astrasi (steer) yang mempunyai kemampuan pertumbuhan lebih cepat, mudah beradaptasi dengan lingkungan dan pakan serta mudah diperoleh.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis kelamin terhadap distribusi daging pada sapi ACC. Penelitian ini menggunakan sapi heifer dan steer, masing-masing sebanyak 15 ekor dengan kisaran umur potong 1-2 tahun dan bobot potong 350-500 kg.
Rancangan percobaan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap
sederhana dengan perlakuan jenis kelamin (heifer dan steer) dan 15 ulangan. Analisis
data menggunakan least square means berdasarkan prosedur general linear model.
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah persentase bobot komponen karkas
(tulang, otot dan lemak) pada steer maupun heifer tidak berbeda nyata, yaitu 14,96%,
60,15% dan 18,78% (steer) dan 15,08%, 59,70% dan 18,97% (heifer). Jenis kelamin
tidak berpengaruh terhadap persentase bobot komponen karkas tetapi berpengaruh
terhadap persentase bobot potongan daging komersial bagian brisket dan cuberoll,
yaitu 4,71% dan 2,17% (steer) dan 4,32% dan 2,45% (heifer). Persentase bobot
potongan daging komersial chuck, blade, chucktender, shin, striploin, tenderloin,
rump, flank, topside, silverside, knuckle dan shank pada steer maupun heifer tidak
berbeda nyata yaitu 11,75%, 6,19%, 0,97%, 1,98%, 4,12%, 1,76%, 4,24%, 4,73%,
6,18%, 5,59%, 3,65%, 3% (steer) dan 11,38%, 6,41%, 0,97%, 1,93%, 4,09%, 1,75%,
4,27%, 4,22%, 6,21%, 5,89%, 3,81%, 2,9% (heifer). | id |