Show simple item record

dc.contributor.advisorIrwanto, Abdul Kohar
dc.contributor.authorNurkarim, Reki Bastian
dc.date.accessioned2023-11-01T02:42:42Z
dc.date.available2023-11-01T02:42:42Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129619
dc.description.abstractSeiring berkembangnya teknologi dalam dunia medis saat ini, sudah ditemukannya berbagai macam jenis obat untuk menyembuhkan berbagai jenis macam penyakit. Untuk mengetahui keefektifan obat yang telah dibuat, diperlukan sebuah media percobaan, dalam hal ini sejak dahulu menggunakan hewan tikus putih sebagai media percobaan. Selain itu, dengan banyaknya bermacam-macam gaya hidup manusia, yang dapat mempengaruhi terciptanya hobby seseorang, pada zaman sekarang ini banyak manusia yang mempunyai hobby yang cukup unik, diantaranya mempunyai hobby memelihara binatang reptil. Sehingga banyak pemilik hobby ini membutuhkan tikus putih untuk memberikan pakan untuk hewan reptilnya. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Menganalisis kondisi usaha ternak tikus putih; (2) Menganalisis kelayakan pendirian usaha ternak tikus putih dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspek manajemen dan operasional, serta aspek finansial; (3) Memberikan rekomendasi yang dapat digunakan untuk memajukan usaha ternak tikus putih. Penelitian ini dilakukan di Peternak tikus atau mencit putih Imorelia Bogor. Studi kelayakan bisnis merupakan gambaran kegiatan usaha yang direncanakan, sesuai dengan kondisi, potensi dan peluang yang tersedia dari berbagai aspek, diantaranya: Aspek pasar dan pemasaran, Aspek teknis dan tknologi, Aspek manajemen operasional, dan aspek finansial. Definisi UKM dalam Kepmenperindag adalah suatu usaha dengan nilai investasi maksimal Rp. 5 milyar termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Sedangkan BPS mengenai jenis UKM berdasarkan jumlah tenaga kerja. Sedangkan Tikus putih atau mencit (Mus Musculus) adalah anggota tikus-tikusan yang berukuran kecil. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang terdiri dari data kualitatif dan kuantitatif, Sedangkan pengolahan data menggunakan paket komputerisasi perhitungan program excel (Abdul Kohar, 2012). Metode analisis data secara kuantitatif dilakukan dengan menghitung kelayakan usaha ini dari aspek finansialnya, dengan menghitung Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net B/C, Payback Period (PBP) dan analisis sensitifitas. Hasil analisis kelayakan, baik dari segi kuantitatif maupun kualitatif menunjukkan bahwa usaha tikus putih ini layak untuk dijalankan. Hal tersebut salah satunya ditunjukkan dengan analisis finansial yang menghasilkan nilaiSedangkan hasil analisis aspek finansial menunjukkan nilai NPV positif Rp.14.050.000,-., nilai IRR 29% dimana nilai ini lebih besar dari nilai suku bunga pinjaman yang digunakan (14 persen), Net B/C 2,73, BEP Rp. 15.728.000,- dan PBP 6,4 tahun. Hasil analisis sensitivitas dengan skenario kenaikan tingkat inflasi 8 persen dan penurunan penjualan pada 5 tahun terakhir, dengan setiap tahunnya turun 1 persen yang menunjukan bahwa usaha ini dapat dikatakan masih layak untuk dijalankan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEconomics and Development Studies - Managementid
dc.titleAnalisis kelayakan bisnis pengembangan usaha ternak Tikus Putih (Mus Musculus) pada UKM "Imorelia", Bogorid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordBisnis analisisid
dc.subject.keywordWhite mouseid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record