dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis lingkungan internal dan
eksternal yang terkait dengan produksi sayuran yang aman dikonsumsi (Prima III)
bernilai tambah tinggi dan berbasis petani di Pangalengan, Kabupaten Bandung;
(2) Menyusun strategi produksi sayuran organik bernilai tambah tinggi berbasis
petani di Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan purposive sampling, yang
melibatkan 10 orang responden yang terdiri dari 4 (empat) orang tenaga ahli dari
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, 2 (dua) orang Ketua
Kelompok Tani di Kecamatan Pangalengan, 3 (tiga) orang pelaku usaha sekaligus
pembina beberapa kelompok tani di Kecamatan Pangalengan, dan 1 (satu) orang
perwakilan masyarakat pengguna sayuran organik (Ibu Kepala Desa
Pangalengan). Sedangkan penentuan strategi prioritas melibatkan Kasi Teknologi
Subdit Budidaya Tanaman Sayuran, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian
Pertanian RI. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Data primer diperoleh dari penelitian lapangan dengan teknik interview,
observasi dan kuesioner. Data sekunder diperoleh dengan cara melakukan studi
pustaka (library research) seperti buku, jurnal ilmiah, laporan penelitian, atau
data statistik yang tersedia di instansi pemerintah.
Hasil perhitungan matriks Internal Factor Evaluation (IFE) menunjukan
sayuran yang diproduksi aman dikonsumsi (skor 0,282) merupakan kekuatan
utama dalam strategi produksi sayuran organik di Pangalengan dan kelemahan
utama dari sistem pertanian organik adalah lemahnya akses kelompok tani
terhadap pasar sayuran organik, serta keterbatasan modal (skor 0,088). Hasil
analisis External Factor Evaluation (EFE), peluang utama bagi kelompok tani
untuk menerapkan pertanian organik adalah harga sayuran organik lebih tinggi
(skor 0,313) dan ancaman utama yang dihadapi dalam produksi sayuran organik
di Pangalengan adalah iklim dan cuaca yang tidak menentu mempengaruhi hasil
produksi (skor 0,183). Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis lingkungan internal dan
eksternal yang terkait dengan produksi sayuran yang aman dikonsumsi (Prima III)
bernilai tambah tinggi dan berbasis petani di Pangalengan, Kabupaten Bandung;
(2) Menyusun strategi produksi sayuran organik bernilai tambah tinggi berbasis
petani di Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan purposive sampling, yang
melibatkan 10 orang responden yang terdiri dari 4 (empat) orang tenaga ahli dari
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, 2 (dua) orang Ketua
Kelompok Tani di Kecamatan Pangalengan, 3 (tiga) orang pelaku usaha sekaligus
pembina beberapa kelompok tani di Kecamatan Pangalengan, dan 1 (satu) orang
perwakilan masyarakat pengguna sayuran organik (Ibu Kepala Desa
Pangalengan). Sedangkan penentuan strategi prioritas melibatkan Kasi Teknologi
Subdit Budidaya Tanaman Sayuran, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian
Pertanian RI. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Data primer diperoleh dari penelitian lapangan dengan teknik interview,
observasi dan kuesioner. Data sekunder diperoleh dengan cara melakukan studi
pustaka (library research) seperti buku, jurnal ilmiah, laporan penelitian, atau
data statistik yang tersedia di instansi pemerintah.
Hasil perhitungan matriks Internal Factor Evaluation (IFE) menunjukan
sayuran yang diproduksi aman dikonsumsi (skor 0,282) merupakan kekuatan
utama dalam strategi produksi sayuran organik di Pangalengan dan kelemahan
utama dari sistem pertanian organik adalah lemahnya akses kelompok tani
terhadap pasar sayuran organik, serta keterbatasan modal (skor 0,088). Hasil
analisis External Factor Evaluation (EFE), peluang utama bagi kelompok tani
untuk menerapkan pertanian organik adalah harga sayuran organik lebih tinggi
(skor 0,313) dan ancaman utama yang dihadapi dalam produksi sayuran organik
di Pangalengan adalah iklim dan cuaca yang tidak menentu mempengaruhi hasil
produksi (skor 0,183). | id |