Show simple item record

dc.contributor.advisorHubeis, Musa
dc.contributor.advisorWidyastuti, Hardiana
dc.contributor.authorTelaumbanua, Herman Putra
dc.date.accessioned2023-11-01T02:11:15Z
dc.date.available2023-11-01T02:11:15Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129586
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis lingkungan internal dan eksternal yang terkait dengan produksi sayuran yang aman dikonsumsi (Prima III) bernilai tambah tinggi dan berbasis petani di Pangalengan, Kabupaten Bandung; (2) Menyusun strategi produksi sayuran organik bernilai tambah tinggi berbasis petani di Pangalengan, Kabupaten Bandung. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan purposive sampling, yang melibatkan 10 orang responden yang terdiri dari 4 (empat) orang tenaga ahli dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, 2 (dua) orang Ketua Kelompok Tani di Kecamatan Pangalengan, 3 (tiga) orang pelaku usaha sekaligus pembina beberapa kelompok tani di Kecamatan Pangalengan, dan 1 (satu) orang perwakilan masyarakat pengguna sayuran organik (Ibu Kepala Desa Pangalengan). Sedangkan penentuan strategi prioritas melibatkan Kasi Teknologi Subdit Budidaya Tanaman Sayuran, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian RI. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari penelitian lapangan dengan teknik interview, observasi dan kuesioner. Data sekunder diperoleh dengan cara melakukan studi pustaka (library research) seperti buku, jurnal ilmiah, laporan penelitian, atau data statistik yang tersedia di instansi pemerintah. Hasil perhitungan matriks Internal Factor Evaluation (IFE) menunjukan sayuran yang diproduksi aman dikonsumsi (skor 0,282) merupakan kekuatan utama dalam strategi produksi sayuran organik di Pangalengan dan kelemahan utama dari sistem pertanian organik adalah lemahnya akses kelompok tani terhadap pasar sayuran organik, serta keterbatasan modal (skor 0,088). Hasil analisis External Factor Evaluation (EFE), peluang utama bagi kelompok tani untuk menerapkan pertanian organik adalah harga sayuran organik lebih tinggi (skor 0,313) dan ancaman utama yang dihadapi dalam produksi sayuran organik di Pangalengan adalah iklim dan cuaca yang tidak menentu mempengaruhi hasil produksi (skor 0,183). Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis lingkungan internal dan eksternal yang terkait dengan produksi sayuran yang aman dikonsumsi (Prima III) bernilai tambah tinggi dan berbasis petani di Pangalengan, Kabupaten Bandung; (2) Menyusun strategi produksi sayuran organik bernilai tambah tinggi berbasis petani di Pangalengan, Kabupaten Bandung. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan purposive sampling, yang melibatkan 10 orang responden yang terdiri dari 4 (empat) orang tenaga ahli dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, 2 (dua) orang Ketua Kelompok Tani di Kecamatan Pangalengan, 3 (tiga) orang pelaku usaha sekaligus pembina beberapa kelompok tani di Kecamatan Pangalengan, dan 1 (satu) orang perwakilan masyarakat pengguna sayuran organik (Ibu Kepala Desa Pangalengan). Sedangkan penentuan strategi prioritas melibatkan Kasi Teknologi Subdit Budidaya Tanaman Sayuran, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian RI. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari penelitian lapangan dengan teknik interview, observasi dan kuesioner. Data sekunder diperoleh dengan cara melakukan studi pustaka (library research) seperti buku, jurnal ilmiah, laporan penelitian, atau data statistik yang tersedia di instansi pemerintah. Hasil perhitungan matriks Internal Factor Evaluation (IFE) menunjukan sayuran yang diproduksi aman dikonsumsi (skor 0,282) merupakan kekuatan utama dalam strategi produksi sayuran organik di Pangalengan dan kelemahan utama dari sistem pertanian organik adalah lemahnya akses kelompok tani terhadap pasar sayuran organik, serta keterbatasan modal (skor 0,088). Hasil analisis External Factor Evaluation (EFE), peluang utama bagi kelompok tani untuk menerapkan pertanian organik adalah harga sayuran organik lebih tinggi (skor 0,313) dan ancaman utama yang dihadapi dalam produksi sayuran organik di Pangalengan adalah iklim dan cuaca yang tidak menentu mempengaruhi hasil produksi (skor 0,183).id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEconomics and Development Studies - Managementid
dc.titleStrategi produksi sayuran organik bernilai tambah tinggi berbasis petani di Pangalengan, Kabupaten Bandungid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordManajemen Mutuid
dc.subject.keywordKelompok Taniid
dc.subject.keywordManajemen Strategiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record