dc.description.abstract | Kecerdasan emosional diperlukan setiap remaja sebagai bekal keterampilan dalam hidupnya. Kecerdasan emosional yang dimiliki remaja tidak lepas dari peran pengasuhan orangtua. Remaja dengan kecerdasan emosional tinggi cenderung aktif di berbagai aktivitas dan memiliki prestasi belajar yang baik,
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gaya pengasuhan, kecerdasan emosional, aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Sukabumi. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi karakteristik individu siswa dan keluarganya, (2) Menganalisis keragaan gaya pengasuhan orangtua siswa,(3) Menganalisis keragaan kecerdasan emosional, aktivitas, dan prestasi belajar berdasarkan jenis kelamin dan jenis kelas, (4) Menganalisis hubungan karakteristik individu dan keluarga dengan gaya pengasuhan siswa, (5) Menganalisis hubungan gaya pengasuhan orangtua dengan kecerdasan emosional siswa, (6) Menganalisis hubungan kecerdasan emosional dengan aktivitas dan prestasi belajar siswa, (7) Menganalisis hubungan aktivitas dengan prestasi belajar siswa.
Desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 3 Sukabumi. Pengambilan data dilakukan pada bulan April sampai Mei 2007. Jumlah contoh dalam penelitian ini adalah 78 siswa (IPA sebanyak 43 siswa dan IPS sebanyak 35 siswa). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui kuisioner yang diisi oleh contoh, meliputi: (1) karakteristik individu, (2) karakteristik keluarga, (3) gaya pengasuhan orangtua, (4)
kecerdasan emosional, dan (5) berbagai aktivitas. Data sekunder meliputi: (1) prestasi belajar, dan (2) keadaan umum sekolah yang diperoleh dari pihak sekolah.
Data yang diperoleh diolah melalui proses editing, coding, entry, skoring. dan cleaning data dengan menggunakan program komputer SPSS versi 13.0 for Windows dan program Mikrosoft Excell 2003. Pengolahan data dilakukan secara statistik deskriptif. Selain itu, dilakukan analisis korelasi spearman untuk melihat hubungan antar variabel yang diteliti. Untuk melihat adanya perbedaan variabel
antar jenis kelamin dan kelas digunakan uji Mann-Whitney dan T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase terbesar contoh laki-laki maupun perempuan berada pada usia 16 tahun, dan lebih dari separuh contoh berjenis kelamin perempuan. Persentase terbesar urutan kelahiran terdapat
pada kategori anak sulung (39.7%). Besar keluarga contoh menyebar pada keluarga kecil dan sedang dengan proporsi yang hampir sama (48.7% dan 50%). Tingkat pendidikan orangtua (ayah atau ibu) minimal SMA (41%), persentase ayah yang berpendidikan Perguruan Tinggi lebih besar dari ibu (43.6%). Hampir separuh ayah contoh bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) (48.7%). Lebih dari separuh ibu contoh sebagai ibu rumah tangga (65.4%) dan sebesar 28.2 persen bekerja sebagai PNS. Rata-rata pendapatan per kapita keluarga conloh sebesar Rp. 706 350.42. | id |