Show simple item record

dc.contributor.advisorHestirianoto, Totok
dc.contributor.advisorRahmat, Ayi
dc.contributor.authorMeinawati, Ria
dc.date.accessioned2023-11-01T00:02:53Z
dc.date.available2023-11-01T00:02:53Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129442
dc.description.abstractAir bersih sebagai kebutuhan hidup menjadi masalah krusial yang dihadapi oleh masyarakat di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil Indonesia. Sebagian besar sumber air di kawasan tersebut mengandung air payau sampai asin sehingga tidak layak dikonsumsi. Untuk memenuhi kebutuhan air minum pada daerah sulit air, telah hadir teknologi desalinasi yang mampu memproduksi air minum dari air kotor atau air laut, antara lain freezing, demineralisasi, elektrodialisis, dan reverse osmosis. Akan tetapi, teknologi-teknologi tersebut tergolong rumit dan memakan biaya yang mahal, sehingga sulit untuk diterapkan di tengah masyarakat karena tidak terjangkau oleh kemampuan finansial mereka. Penelitian mengenai desalinator air laut tipe evaporasi ini diharapkan mampu menjadi solusi alternatif untuk mengatasi kelangkaan air bersih. Prinsip mekanisme kerja pengolahan air ini adalah air laut diuapkan menggunakan energi panas yang bersumber dari matahari sehingga bahan pengotor tertinggal. Melalui kondensasi, diperoleh air yang relatif lebih bersih. Desalinator ini mudah dibuat karena bahan-bahan yang digunakan mudah didapat di pasaran dengan harga yang relatif murah. Luasan desalinator air laut tipe evaporasi adalah 0,6 m2. Total volume destilat terbanyak sebesar 93 ml terkumpul saat radiasi surya mencapai angka tertinggi, 398 cal/cm2/hari. Dibutuhkan waktu sekitar 30 – 45 menit bagi alat untuk memproduksi destilat pertama kali pada pagi hari, dengan jumlah destilat antara 0,5 ml dan 5 ml. Laju pertambahan volume destilat tertinggi terjadi pada pagi hari sekitar pukul 9:30 – 11:30 karena pada saat itu suhu chamber tinggi tetapi suhu lingkungan masih rendah sehingga kondensasi uap air lebih cepat. Semakin sore, laju petambahan volume destilat semakin menurun karena beda suhu antara chamber dan lingkungan semakin kecil sehingga uap air tidak banyak terkondensasi…id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMarine Science Technologyid
dc.subject.ddcEvaporationid
dc.titleRancang bangun desalinator air laut tipe evaporasiid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordBogor Agricultural Universityid
dc.subject.keywordInstitut Pertanian Bogorid
dc.subject.keywordIPBid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record