Rancang bangun desalinator air laut tipe evaporasi
View/ Open
Date
2010Author
Meinawati, Ria
Hestirianoto, Totok
Rahmat, Ayi
Metadata
Show full item recordAbstract
Air bersih sebagai kebutuhan hidup menjadi masalah krusial yang dihadapi
oleh masyarakat di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil Indonesia. Sebagian
besar sumber air di kawasan tersebut mengandung air payau sampai asin sehingga
tidak layak dikonsumsi. Untuk memenuhi kebutuhan air minum pada daerah sulit
air, telah hadir teknologi desalinasi yang mampu memproduksi air minum dari air
kotor atau air laut, antara lain freezing, demineralisasi, elektrodialisis, dan reverse
osmosis. Akan tetapi, teknologi-teknologi tersebut tergolong rumit dan memakan
biaya yang mahal, sehingga sulit untuk diterapkan di tengah masyarakat karena
tidak terjangkau oleh kemampuan finansial mereka.
Penelitian mengenai desalinator air laut tipe evaporasi ini diharapkan mampu
menjadi solusi alternatif untuk mengatasi kelangkaan air bersih. Prinsip
mekanisme kerja pengolahan air ini adalah air laut diuapkan menggunakan energi
panas yang bersumber dari matahari sehingga bahan pengotor tertinggal. Melalui
kondensasi, diperoleh air yang relatif lebih bersih. Desalinator ini mudah dibuat
karena bahan-bahan yang digunakan mudah didapat di pasaran dengan harga yang
relatif murah.
Luasan desalinator air laut tipe evaporasi adalah 0,6 m2. Total volume destilat
terbanyak sebesar 93 ml terkumpul saat radiasi surya mencapai angka tertinggi,
398 cal/cm2/hari. Dibutuhkan waktu sekitar 30 – 45 menit bagi alat untuk
memproduksi destilat pertama kali pada pagi hari, dengan jumlah destilat antara
0,5 ml dan 5 ml. Laju pertambahan volume destilat tertinggi terjadi pada pagi hari
sekitar pukul 9:30 – 11:30 karena pada saat itu suhu chamber tinggi tetapi suhu
lingkungan masih rendah sehingga kondensasi uap air lebih cepat. Semakin sore,
laju petambahan volume destilat semakin menurun karena beda suhu antara
chamber dan lingkungan semakin kecil sehingga uap air tidak banyak
terkondensasi…