Show simple item record

dc.contributor.advisorManik, Henry Munandar
dc.contributor.authorAritonang, Frizt Mario Lorence
dc.date.accessioned2023-10-31T23:53:52Z
dc.date.available2023-10-31T23:53:52Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129430
dc.description.abstractSalah satu cara untuk mendapatkan informasi tentang dasar laut adalah dengan sistem akustik bawah air menggunakan instrumen multibeam sonar. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan pengkajian instrumen SEA BEAM 1050 D multibeam sonar untuk pengukuran kedalaman laut dan klasifikasi dasar laut. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 6 – 7 Juli 2008 di sekitar perairan Labuhan Maringgai (Lampung) – Bojonegara (Banten). Daerah penelitian terletak pada koordinat 5°10’00’’ LS - 6°00’00’’ LS dan 105°50’00’’ BT - 106°18’48’’ BT. Data diperoleh dengan menggunakan instrumen multibeam tipe SEA BEAM 1050 D dengan menggunakan kapal riset Baruna Jaya IV milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada saat melakukan survei keadaan pipa gas pada jalur tersebut. Pengolahan data akustik menggunakan perangkat lunak MBSystem (Multibeam System) dengan menggunakan sistem operasi linux. Klasifikasi dasar perairan dihasilkan dengan menggunakan sebaran nilai amplitudo yang dicocokkan dengan sampel coring. Setiap data sampel coring yang di peroleh memberikan informasi koordinat dan tipe substrat. Koordinat ini kemudian di overlay dengan data akustik. Hasil dari overlay nilai amplitudo ini akan diperoleh sebaran nilai dari suatu tipe substrat. Sebaran nilai inilah yang kemudian menjadi acuan untuk melakukan klasifikasi dasar perairan. Klasifikasi dasar perairan yang dilakukan meliputi 36 data akustik serta 35 data sampel coring disepanjang jalur penelitian. Hasil analisis coring dilakukan oleh pihak BPPT dimana terdapat tiga jenis tipe substrat yaitu silty clay (8 stasiun), clayey silt (17 stasiun), dan sandy silt (7 stasiun). Pengelompokan klasifikasi ini berdasarkan komposisi substrat di setiap stasiun. Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam pendeteksian dasar perairan dapat dilihat bahwa kedalaman minimum dari perairan tersebut adalah 6,252 meter dan kedalaman maksimum adalah 68,748 meter. Ketelitian kedalaman perairan sekitar ± 0.0005 meter setiap bertambahnya kedalaman sebesar 1 meter. Kisaran nilai amplitudo untuk substrat jenis silty clay berkisar antara 311 sampai 352, substrat jenis clayey silt berkisar antara 352 sampai 399, dan substrat jenis sandy silt berkisar antara 399 sampai 428. Sepanjang jalur penelitian substrat jenis clayey silt memiliki sebaran yang cukup luas di bandingkan jenis substrat lainnya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFisheries and marine scienceid
dc.subject.ddcMarine sciences and technologyid
dc.titlePengukuran kedalaman dan klasifikasi dasar laut menggunakan instrumen SEA BEAM 1050 D multibeam sonarid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordKlasifikasi sedimenid
dc.subject.keywordPengukuran kedalamanid
dc.subject.keywordAkustik kelautanid
dc.subject.keywordAmplitudo dasar perairanid
dc.subject.keywordLabuhan Maringgaiid
dc.subject.keywordBojonegaraid
dc.subject.keywordBogor Agricultural Universityid
dc.subject.keywordInstitut Pertanian Bogorid
dc.subject.keywordIPBid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record