Show simple item record

dc.contributor.advisorGaol, Jonson Lumban
dc.contributor.advisorWahyudi, Yudi
dc.contributor.authorSetiawan, Ade Danu
dc.date.accessioned2023-10-31T23:52:59Z
dc.date.available2023-10-31T23:52:59Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129429
dc.description.abstractLokasi penelitian terletak di Perairan Pulau Pramuka, Kabupaten Kepulauan Seribu, Propinsi DKI Jakarta. Daerah penelitian ini terletak di perairan Pulau Pramuka dengan posisi 5042’51’’LS-106034’58’’BT sampai 5045’16’’LS-106037’21’’BT. Penelitian dilaksanakan antara bulan Januari hingga Juli 2010. Pengambilan 206 data lapang untuk titik uji dilakukan pada bulan Januari 2010. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa citra satelit FORMOSAT-2 Kepulauan Seribu tanggal penyiaman 13 September 2006, citra satelit LANDSAT-7 ETM+ Kepulauan Seribu path/row 122/064 tanggal penyiaman 1 Oktober 2006 dan Peta Lingkungan Pantai BAKOSURTANAL, Lembar LPI 1210-02 tahun 1999. Penelitian ini menggunakan algoritma yang dikembangkan oleh Lyzenga untuk mengetahui substrat dasar pada perairan dangkal. User accuracy, producer accuracy, overall accuracy dan Koefisien Kappa digunakan untuk menguji sejauh mana tingkat akurasi dari kedua satelit. Substrat dasar perairan dangkal yang terdeteksi dikelaskan menjadi kelas lamun, kelas karang hidup, kelas karang mati dan kelas pasir. Berdasarkan hasil pemetaan dengan menggunakan citra FORMOSAT-2, kelas karang hidup menempati daerah seluas 272,9 ha, kelas karang mati memiliki luas 204,4 ha, kelas lamun memiliki luas 39,52 ha dan kelas pasir memiliki luas 250,6 ha. Berdasarkan hasil pemetaan dengan menggunakan citra LANDSAT-7 ETM+ kelas karang hidup menempati daerah seluas 194,2 ha, kelas karang mati memiliki luas 239,3 ha, kelas lamun memiliki luas 42,8 ha dan kelas pasir memiliki luas 399,1 ha. Producer accuracy untuk substrat karang, lamun dan karang mati dari citra FORMOSAT-2 memiliki persentase lebih tinggi dari pada citra LANDSAT-7 ETM+, akan tetapi untuk User accuracy, substrat pasir dan karang hidup dari citra LANDSAT-7 ETM+ memiliki persentase lebih tinggi daripada citra FORMOSAT-2. Nilai Koefisien Kappa untuk citra FORMOSAT-2 adalah 0,36 sedangkan nilai Koefisien Kappa untuk citra LANDSAT-7 ETM+ adalah 0,34. Berdasarkan hasil dari uji akurasi maka dapat diketahui bahwa untuk pemetaan substrat dasar perairan dangkal di daerah perairan sekitar perairan Pulau Pramuka memiliki nilai overall accuracy sebesar 53,88% untuk citra FORMOSAT-2 yang lebih baik dari pada citra LANDSAT-7 ETM+ yang bernilai 53,34%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFisheries and marine scienceid
dc.subject.ddcMarine sciences and technologyid
dc.titlePerbandingan nilai akurasi hasil klasifikasi citra FORMOSAT-2 dengan citra LANDSAT-7 ETM + dalam pemetaan subsrat dasar perairan dangkal di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribuid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordNilai akurasi klasifikasiid
dc.subject.keywordFORMOSAT-2id
dc.subject.keywordLANDSAT-7 ETM+id
dc.subject.keywordBogor Agricultural Universityid
dc.subject.keywordInstitut Pertanian Bogorid
dc.subject.keywordIPBid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record