Kultivasi mikroalga (Nannochloropsis oculata) dengan menggunakan limbah cair tapioka sebagai pupuk

Abstract

Penelitian dilakukan berdasarkan pada perkembangan bioteknologi mikroalga dewasa ini yang memanfaatkan mikroalga tidak hanya untuk pakan alami, sumber pigmen alami, sel protein tunggal, bidang farmasi dan kesehatan, tetapi juga digunakan sebagai sumber energi alternatif seperti penghasil biofuel. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan kepadatan sel mikroalga berdasarkan perbedaan perlakuan Limbah Cair Tapioka, LCT (dipanaskan dan tanpa dipanaskan) pada taraf konsentrasi (v/v) berbeda (20 ml, 40 ml, dan 60 ml) Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2009 sampai dengan April 2010. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikroalga di Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi (SBRC) Baranang Siang, Bogor dan Laboratorium Produktivitas Lingkungan Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Parameter yang diukur adalah suhu, salinitas, dan pH. Selain itu, dilakukan perhitungan kepadatan sel mikroalga. Analisis kimia yang dilakukan adalah kandungan ammonium, fosfat, dan nitrat pada media air laut. Analisis data dilakukan dalam penelitian ini untuk mengkaji perbedaan dua perlakuan yakni perlakuan pertama dimana LCT dipanaskan dan perlakuan kedua dimana LCT tanpa dipanaskan terhadap kepadatan sel mikroalga serta interaksi antara perlakuan, dan taraf konsentrasi LCT yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa puncak pertumbuhan mikroalga pada perlakuan pertama dari masing-masing taraf konsentasi LCT membentuk dua puncak. Sedangkan perlakuan kedua menunjukkan bahwa puncak pertumbuhan terjadi hanya satu puncak. Fase stasioner dari masing-masing perlakuan tidak terlihat dengan jelas…