dc.description.abstract | Era mobilitas semakin berkembang pesat. Begitu juga dengan peralatan
teknologinya yang semakin canggih. Tidak dapat dipungkiri bahwa rata-rata
hampir semua masyarakat pada umumnya memiliki sebuah alat komunikasi
canggih yang bernama telepon genggam (handphone). Di zaman yang serba
instan ini di butuhkan sekali komunikasi yang cepat untuk mendapatkan informasi
terkini. Nokia merupakan vendor asal Finlandia yang mulai masuk ke pasar
Indonesia sejak tahun 1984. Dengan berbekal pengalaman yang matang dalam
industri ini, menjadikan Nokia sebagai pemimpin pasar. Namun kini persaingan di
industri telepon selular sangat kompetitif, posisi Nokia sebagai pemimpin pasar
terus terancam, sementara market share nya terus menurun.
Model brand equity ten merupakan suatu model yang dikembangkan oleh
David A. Aaker sebagai perluasan dari konsep ekuitas merek. Dalam model brand
equity ten, pengukuran dikelompokkan dalam lima kategori. Empat kategori yang
pertama mewakili persepsi konsumen tentang suatu merek melalui empat dimensi
ekuitas merek, yaitu loyalitas merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan
kesadaran merek. Kategori kelima meliputi pengukuran dua jenis perilaku pasar
(market behavior) yang mewakili informasi yang diperoleh berdasarkan pasar,
dan bukan langsung dari konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah
1)mengetahui posisi kategori awareness di benak mahasiswa strata 1 kampus IPB
Darmaga terhadap smartphone merek Nokia. 2)menganalisis kategori association
mahasiswa strata 1 kampus IPB Darmaga terhadap smartphone merek Nokia.
3)menganalisis kategori perceived quality dan leadership mahasiswa strata 1
kampus IPB Darmaga terhadap smartphone merek Nokia. 4)menganalisis kategori
loyalty pada mahasiswa strata 1 kampus IPB Darmaga terhadap smartphone
merek Nokia. 5)mengetahui posisi kategori market behavior smartphone merek
Nokia.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Non-Probability
Sampling dengan teknik Quota Sampling (pengambilan sampel berdasarkan faktor
tertentu) dengan sampel sebanyak 100 responden. Metode skala yang digunakan
yaitu skala likert dan semantic differential. Alat analisis yang digunakan adalah
Uji Cochran dengan menggunakan Software SPSS for windows versi 16, analisis
deskriftif, nilai rataan, dan estimasi pangsa pasar.
Pada analisis awareness measure, smartphone merek Nokia masih belum
mempunyai tingkat kesadaran yang baik. Dari hasil analisis association measures
didapatkan bahwa asosiasi yang menjadi brand image dari smartphone merek
Nokia adalah smartphone yang mudah digunakan (user friendly), smartphone
yang awet/ jarang rusak, service centernya banyak, merek berasal dari vendor
terpercaya, dan smartphone untuk usia dewasa/ mapan. Pada analisis perceived
quality smartphone merek Nokia dipersepsikan baik dalam atribut keawetan,
kemudahan dalam penggunaan, outlet penjualan resmi, dan service center nya.
Pada kategori leadership untuk semua atribut yang diteliti smartphone merek
Nokia memiliki nilai yang lebih rendah dari dari merek lainnya. Pada analisis loyalty measures, hasil penelitian menunjukkan bahwa brand
loyalty yang dimiliki oleh smartphone merek Nokia belum kuat, pengguna
smartphone menunjukkan persentase yang baik hanya sampai pada tahap
statisfied buyer. Pada kategori harga optimum, responden hanya bersedia membeli
smartphone tipe Nokia Lumia 800 seharga Rp. 5.000.000. Pada analisis market
behavior measures smartphone merek Nokia menunjukkan nilai estimasi pangsa
pasar sebesar 10,6%. Berdasarkan jangkauan distribusi, Nokia memiliki 4
distributor utama yang tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah titik distribusi
dan outlet terbanyak dimiliki oleh Okeshop. | id |